Narang dalam penelitiannya menunjukan hasil yang tidak konsisten. Senada dengan itu kajian Keller bahwa individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tidak selalu menunjukan rata-rata nilai tinggi di sekolah.[47]
      Sebaliknya menurut McClelland  bahwa pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar cukup besar.[48]
       Kajian tingkat motivasi berprestasi dalam penelitian ini terbatas pada tinggi rendahnya motivasi berprestasi yang dapat dilihat dari perilaku subjek, seperti harapan untuk sukses, bekerja keras, kekhawatiran akan gagal, dan keinginan memperoleh nilai yang lebih tinggi, Robinson [49]
       Matakuliah Pembimbing PAK seperti yang telah dibahas sebelumnya adalah memiliki karakteristik yang kompleks menuntut kemampuan untuk mengembangkan diri bukan saja diruangan kuliah akan tetapi bagaimana mengaktualisasikannya di lapangan gumul masing-masinmg peserta didik. Bagi peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah tidak begitu rela untuk melibatkan diri sepenuhnya dalam mengerjakan tugas-tugas yang kompleks, karena takut gagal tidak mau menanggung resiko.
       Peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi tinggi kalau ingin untuk sukses benar-benar berasal dari dalam dirinya, memiliki harapan untuk sukses, sehingga tidak  berhenti untuk belajar karena berpikir akan gagal. Untuk mencapai sukses tetap menghadapi kemungkinan bahwa usahanya akan menemui kegagalan, namun harus diperjuangkan. Peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi rendah ingin menghindari kegagalan dan bersamaan dengan itu memiliki keinginan yang tidak realistis, memilih tugas-tugas yang terlalu mudah yang menjamin bahwa peserta didik pasti sukses atau memilih tugas-tugas yang sangat sukar karena kalau peserta didik gagal ia mengharapkan tidak seorangpun yang akan menyesalinya.
Â
KESIMPULAN
Â
       Hasil belajar adalah kapabilitas orang yang memungkinkan beragam penampilan. Bentuk penampilan yang dapat dilihat sebagai bukti belajar dalam program pendidikan banyak jumlah dan ragamnya. Macam-macam penampilan itu terjadi dalam semua bidang isi kurikulum sekolah. Jenis-jenis hasil belajar tertentu bisa mirip satu sama lain walaupun terjadi pada matakuliah yang berbeda atau berkenaan dengan mata pelajaran yang berbeda.[50]
       Dick dan Reiser[51] mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sebagai hasil kegiatan pembelajaran. Â
Dick dan Reiser membedakan hasil belajar atas empat macam yaitu 1).Pengetahuan, 2) Ketrampilan intelektual, 3) Ketrampilan motorik, 4) Â Sikap.