Memerlukan umpan balik segera atas apa-apa yang dikerjakannya (bagaimanapun, mereka kurang berminat terhadap komentar-komentar tentang kepribadian peserta didik).
Memperhitungkan keberhasilan prestasi, bukan penghargaan materi saja (lebih puas pada nilai intrinsik tugas yang dilakukannya).
Menyatu dengan tugas.
Tak mau mengerjakan tugas setengah-setengah,
Komitmen menyelesaikan tugas tinggi.[45]
Motivasi berprestasi rendah
Individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah lebih cenderung mengantisipasi kegagalan dengan memilih tugas-tugas yang mudah atau sukar.
Orang yang menyukai tugas yang moderat, yaitu tugas-tugas yang tingkat kesulitannya menengah. Hanya saja untuk orang-orang yang mempunyai motivasi rendah tendensinya untuk lebih rendah.
Sebaliknya orang yang takut gagal, cenderung menghindari tugas. Untuk itu peserta didik memilih tugas-tugas yang sangat mudah (karena lebih mudah dilaksanakan) : kalau tidak, tugas yang berat sekali. Sehingga kalau gagal ia bisa berdalil : “ Itu bukan kesalahan saya, mengapa saya diberi tugas yang terlampau berat.”
Beberapa penelitian mengenai motivasi berprestasi dan hasil belajar menunjukan hasil yang kurang konsisten. Hasil penelitian Caron (dalam Sopah 2000)[46] menunjukan tidak ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar, demikian juga dalam laporan penelitian