Menilai hasil belajar merupakan alat ukur untuk mengetahui hasil belajar yang baik.  Ada banyak tawaran baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menilai hasil belajar menurut Jerrold E Kemp[38] adalah sebuah keharusan sebab dengan menilai hasil belajar merupakan koreknsi untuk pengajar apakah yang diajarkan sudah maksimal atau belum,  sementara bagi peserta didik apakah yang diperoleh sudah maksimal ataukah mungkin dalam mengajar dan belajar ada kesalahan yang dibuat sehingga menghambat hasil yang diharapkan.
       Dari tawaran Jerrold ada dua bagian yang tidak dipakai oleh penulis antara lain uji awal dan analisis tugas. Menurut penulis bahwa uji awal sebenarnya sudah diperoleh pengajar melalui ciri peserta didik dalam bentuk nilai sebelum penawaran matakuliah di perguruan tinggi (hasil tes masuk perguruan tinggi). Â
       Analisis tugas  menurut penulis harus disediakan waktu khusus untuk membahasnya sebab itu, tetap terbuka ruang untuk yang berminat meneliti sebagai penelitian lanjutan. Ini menunjukan bahwa apa yang rancang oleh Jerrold E Kemp sesuai dengan kondisi setempat di mana Jerrold ada, dan sedikit berbeda dengan kondisi yang dialami penulis. Â
Â
Motivasi Berprestasi.
Motivasi
       Motivasi adalah satu komponen penting dari pembelajaran. Apakah yang membuat peserta didik tertarik untuk sedia belajar. Kemauan untuk melakukan upaya dalam pembelajaran merupakan suatu  produk dari banyak faktor, terentang dari  kepribadian  dan kemampuan peserta didik sampai karakteristik tugas-tugas pembelajaran tertentu, intensif untuk belajar, tatanan pelajaran dan perilaku pengajar.[39]
Para ahli prikologi mendefenisikan motivasi sebagai suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan prilaku dalam rentang waktu tertentu, Baron dan Schunk, menyederhanakan motivasi adalah apa yang membuat Anda berbuat, tetap berbuat, dan menentukan ke arah mana yang hendak diperbuat.
     Motivasi untuk melakukan sesuatu  dapat muncul dalam berbagai bentuk. Motivasi dapat merupakan suatu karakteristik pribadi, individu tetentu dapat memiliki minat yang stabil dan tahan lama dalam berperan serta pada berbagai katagori kegiatan yang begitu luas seperti akademik, olaraga, atau kegiatan sosial. Motivasi dapat timbul dari  karakteristik-karakteristik  dari suatu tugas.[40]
Dengan membuat pembelajaran menarik, maka terbuka kesempatan berperan serta pengajar membuat peserta didik ingin untuk belajar.
       Seluruh peserta didik umumnya termotivasi. Pertanyaannya adalah untuk melakukan apa. Tugas pengajar adalah menemukan, menggugah, dan mempertahankan motivasi peserta didik untuk belajar, terlibat dalam aktivitas yang menuju pada pembelajaran. Satu jenis motivasi yang penting dalam psikologyipendidikan adalah motivasi berprestasi dan salah satu kondisi yang akan diteliti dalam penelitian ini. Sebagai kondisi pembelajaran adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi, tetapi berinteraksi dengan metode pembelajaran. Secara tegas Panjaitan [41] menyatakan bahwa salah satu variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil pembelajaran adalah karakteristik peserta didik, termasuk motivasi berprestasi.