Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Kasep memang anak pungut, terus kenapa? Kasep, kita memang tidak ada hubungan darah tapi Kakek sayang pisan, kamu gak usah sedih ya! tuh lihat si Kun. Orang tuanya gak tahu dimana, tapi dia biasa saja." Kata Kakek Duloh sambil memeluk Kosasih,

            "Tapi si Tono ngeledek terus Kek." kata Kosasih sambil menangis.

            "Biarin aja. Tono mungkin iri karena dia gak punya mainan banyak kayak kamu."

            Kata Ustad Muri, Kakek Duloh termasuk orang di desa yang banyak duitnya jadi wajar kalau Kosasih sering dibelikan mainan. Dulu Kakek Duloh menjabat sebagai manager di pabrik gula, saya tidak tahu pekerjaan manager itu seperti apa tapi kalau yang saya lihat di  televisi jika seorang jadi manager berarti orang itu sangat pintar.

            Semenjak Kakek Duloh meninggal kami tinggal berdua di rumah. Kosasih tidak pernah masak karena setiap hari ibunya Tanti menyediakan makanan, kalau malam hari kami sering duduk di bale atau di depan televisi. Kosasih suka cerita tentang kenangannya bersama Kakek Duloh, tentang perasaannya pada Tanti dan tentang hal-hal lain.

            Saudara, saya lupa memberitahu. Jadi dulu Kosasih pernah cerita asal-muasal dia punya kemampuan istimewa. Saya pernah bilang waktu kecil Kosasih pernah dililit ular besar di kebun tebu, saudara masih ingat? Jadi beberapa tahun kemudian setelah kejadiannya berlalu, ular yang melilit Kosasih mendatanginya di mimpi. Kosasih ketakutan tapi ular itu bilang "Tidak usah takut manusia. aku kesini hanya untuk memberitahu bahwasanya kelak kamu akan berbeda dengan orang lain karena apapun yang kamu mimpikan dalam tidur akan jadi kenyataan. semoga kamu kuat dan bisa menggunakannya dengan baik." Kemudian ular berubah menjadi asap dan menghilang.

            Kosasih bilang, cerita tadi hanya saya saja yang tahu. Sebenarnya dia ingin bilang pada Kakek Duloh tapi tak sempat karena keburu meninggal.

            Kata Ustad Muri mimpi itu kembang tidur, bisa memiliki arti bisa juga tidak. karena terkadang Gusti Allah suka menyampaikan isyarat atau pertanda melalui mimpi. Ustad Muri juga bilang ada satu nabi yang mukjizatnya menafsirkan mimpi, saya lupa siapa nama nabinya yang saya ingat wajahnya sangat tampan sekali.

            Kosasih akhirnya bangun setelah hampir seharian tidur, dia gelisah "Kenapa Om Kus lama sekali." keluhnya. Dia naik ke atas membuka penutup besi untuk melihat sekitar lalu kembali duduk ditempat semula. Dia bilang "Sudah malam, keadaan diluar sudah sepi tapi di pos ada banyak polisi berjaga."

            "Kun, kamu pasti lapar ya? aku juga sama." Katanya, "Begini saja Kun, kita tunggu sampai  pagi kalau Om Kus tidak juga datang kita pergi dari sini."

            Saya manut-manut saja apa yang dikatakan Kosasih tapi saya jadi kepikiran Om Kus, jangan-jangan hal buruk menimpanya. Saya yakin orang-orang partai sudah tahu kalau dia membantu Kosasih melarikan diri, bisa jadi dia tertangkap atau bisa jadi dia sedang bersembunyi juga, entahlah. Saya juga kepikiran kelamin raksasa, apakah sudah di bongkar atau masih tegak berdiri, sebenarnya saya ingin melihatnya dari dekat tapi apa boleh buat keadaannya tidak memungkinkan. Bagaimana kondisi para ketua partai? Apakah mereka baik-baik saja? Ah kenapa juga saya harus peduli, mereka orang jahat. Haji Idang jahat tapi yang dia bohongi cuma sedikit orang nah kalau mereka membohongi hampir satu negara. Ya hampir, karena saya yakin kader dan simpatisan tahu kalau mereka berbohong. Eh, tapi kenapa ada orang yang mengikuti walaupun tahu yang di ikutinya berbohong? Kalau saya sih malas. Apa mungkin kader dan simpatisan kena hipnotis seperti acara di televisi, jadi apapun yang diperintahkan ketua partai mereka akan nurut saja, jika benar seram juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun