Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemirsa bersama saya Najila Sahwani, saat ini saya sudah bersama pak Bambang dan Haji Roni di tenda darurat. Baik pak untuk mempersingkat waktu kita langsung saja, kami ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi?"

"Seperti yang bisa mba Najila lihat sendirilah, saya pikir saya tidak perlu menjelaskan lagi karena saya yakin semua yang terjadi disini sudah ada di televisi karena memang acara ini diliput oleh semua media yang ada. Namun perlu mba Najila ketahui sampai saat ini juga kami masih belum mendapatkan informasi yang valid, apakah ini sabotase yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak suka kepada kami atau bukan. Saya belum bisa memastikan karena belum ada kejelasan tapi sampai sekarang orang-orang kami sudah bekerjasama dengan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan."

"Kalau menurut Haji Roni sendiri bagaimana? Apakah sepakat dengan pernyataan yang baru saja disampaikan Pak Bambang?"

 "Sebetulnya saya sepakat Lala, maaf nih saya panggil Lala biar lebih akrab."

"Tidak apa-apa pak, silahkan saja."

"Jadi begini Lala, yang tadi disampaikan Pak Bambang saya sepakat, kami belum bisa memastikan ini sabotase atau bukan meskipun kalau dilihat dari yang terjadi ini mengarah kesana. Tapi sebagai seorang muslim sekaligus tokoh agama saya tidak mau su'udzon. Lebih baik kita menunggu saja hasil dari penyelidikan."

"Tadi Haji Roni mengatakan jika dilihat dari kejadian yang terjadi, ini mengarah pada sabotase. Jika memang benar, apakah ada yang berani melakukannya mengingat ini acara besar dengan penjagaan yang ketat."

"Oh tentu, itu bisa saja terjadi Lala. dari semenjak pademi kan banyak kelompok-kelompok yang tidak suka dengan kebijakan pemerintah, ada juga kelompok-kelompok radikal tentu mereka tidak mau melihat negara kita  bersatu makanya ada kemungkinan mereka melakukan segala cara untuk membuat kekacauan lalu dengan kekacauan mereka bisa dengan mudah menggiring opini publik, menyebarkan berita-berita hoax dari kejadian ini. Misalnya mereka menyebarkan berita bahwa kejadian ini merupakan peringatan Allah karena kemunafikan para pemimpin negeri. Sasaran mereka bukan hanya pemerintah tapi juga partai karena mereka tahu kalau partai mempunyai tujuan luhur yaitu persatuan Indonesia. Apalagi monumen kejujuran ini bentuk ikrar kami untuk berjuang bersama. Tentu mereka melakukan segala cara agar semua berantakan, mereka takut."

"Luar biasa sekali analisa dari Haji Roni, sangat hafal betul bagaimana menggiring opini publik atau jangan-jangan Haji Roni juga pernah melakukannya".

"Hahahaha, bisa saja Lala ini."

"Mba Najila, kami itu ketua partai jadi harus pintar membaca situasi atau kemungkinan-kemungkinan. Tolong jangan bilang begitu karena itu juga bisa dijadikan ide oleh kelompok yang benci NKRI. Jangan-jangan nanti malam sudah ada berita judulnya "Haji Roni pakar penggiringan opini publik." Tambah pak Bambang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun