Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Malang benar nasibku, sejak kecil ditinggal ayah dan sekarang harus ditinggal kamu. Aku tahu kita tidak mungkin menjadi satu karena kita saudara tapi perlu kamu tahu dengan melihat kamu saja sudah cukup. Kita tidak perlu status untuk mengikat rasa cinta karena memang cinta kita terlalu besar untuk diikat. Biar saja kita seperti ini, aku tidak peduli di kemudian hari kamu menikahi siapa dan aku dinikahi siapa tapi kita akan selalu menjaga rasa cinta ini agar tetap utuh, kamu mau?"

            Kosasih mengangguk, "Jika kamu mau," kata Tanti. "Kamu harus ajak aku." Kosasih melepaskan pelukan Tanti pelan-pelan, menatapnya dengan tajam.

"Aku memang sayang kamu, tapi kamu harus mengerti kalau aku tidak bisa mengajak kamu karena ayahmu tidak mungkin mengizinkan, lagi pula aku yakin ini cuma sebentar." jelas Kosasih.

"Dia bukan ayahku." Jawab Tanti ketus kemudian kembali memeluk Kosasih.

"Sudah pulang sana, tidak baik kita begini."

"Tidak mau, malam ini aku ingin menginap disini, aku ingin tidur denganmu."

"Nanti ibumu mencari."

"Tidak akan, dia tidak peduli aku pulang atau tidak yang dia pedulikan cuma berdandan dan melayani si peyot Idang."

Tak lama mereka berpindah dari kursi tamu ke depan televisi, Kosasih mengambil Kasur lipat, selimut dan dua bantal, satu untuknya dan satu lagi untuk Tanti. Sial melihat mereka, saya jadi iri. Saya ingin punya pasangan seperti Kosasih tapi apa boleh buat saya kan anjing satu-satunya di desa jadi beginilah, kesepian.

Malam itu saya tidak tidur karena Kosasih dan Tanti juga tidak tidur, sepanjang malam mereka berpelukan lalu berciuman lalu mengobrol lagi lalu saling melucuti pakaian lalu saling menindih badan setelahnya makan mie instan lalu mengobrol lagi lalu berciuman lagi terus saja begitu sampai pagi datang.

Semua berawal dari Ibu bupati datang berkunjung ke rumah Haji Idang, katanya sih untuk keperluan bisnis perumahan yang akan dibangun di dekat desa. Saya tidak tahu pastinya apa tapi setelah pertemuan pertama Ibu bupati jadi lebih sering kesana. Kadang mereka bertemu di luar, sekali waktu Tanti pernah bilang kalau si Peyot Idang dan ibunya sedang pergi makan di luar bersama bupati, jadi aku di tinggal sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun