Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya rasa semakin hari rakyat semakin jengah, disaat kondisi semakin susah lagi-lagi dan lagi pejabat-pejabat yang terhormat  seperti tidak pernah bosan membuat rakyat sengsara. Ketika bantuan sosial turun ada yang dengan teganya maling dananya, korupsi, BANGSAT."

Kosasih kaget karena Om Kus teriak bangsat dengan sangat kencang.

"Aduh maaf adik, saya tidak sengaka. Saya terbawa suasana saja, kesal. Jadi adik saya paling benci dengan orang yang korupsi apalagi korupsi untuk bantuan sosial, sudah tahu untuk kelangsungan hidup rakyat tapi masih saja diembat. Saya rasa orang yang korupsi bansos lebih cocok dihukum mati saja, ah kesal."

"Sedikit demi sedikit semakin turun rasa percaya rakyat pada pemerintah, lebih gilanya lagi ketika 75 lima orang pegawai KPK dipecat karena tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan. Saya sendiri melihat kasus itu biasa saja tapi yang jadi masalah pemecatan 75 orang pegawai KPK terjadi saat tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah turun sehingga timbulan tafsiran liar yang menganggap bahwa pemecatan sudah disusun sedemikian rupa untuk melindungi sesuatu yang besar. Terlebih 20 dari 75 orang pegawai yang dipecat merupakan penyidik yang sedang menangani kasus-kasus korupsi kelas kakap."

"Kalau boleh bilang, pemerintah tidak belajar dari pengalaman, tidak bisa membaca gejolak di kalangan bawah. Entahlah, saya juga tidak tahu pastinya atau jangan-jangan sengaja dibuat bergejolak untuk tujuan besar yang saya tidak tahu apa. Lalu yang menurut saya sangat mempengaruhi turunnya kepercayaan rakyat yaitu pada saat pemberlakuan PPKM darurat jawa-bali. Sumpah hampir setiap hari saya melihat diberita kejadian yang menunjukan betapa arogannya pemerintah, seperti membubarkan pedagang kecil dengan kekerasan, mendenda pedagang kecil karena melanggar PPKM, pedagang kecil di denda, Wow. Jangankan untuk bayar denda, untuk makan besok saja mereka tidak tahu darimana, yang membuat saya pedih ada kuli bangunan yang dipecat karena tak pakai masker dan juga seorang tuna netra yang didenda hanya karena memakai masker di bawah hidung. Jujur saja saya menangis. Dan mungkin orang-orang yang ada diluar sana juga menangis menyaksikan keadilan pudar atau bisa jadi menghilang. Pemerintah keras menegakan aturan kebawah tapi tumpul keatas. Sebenarnya pada saat itu ada sedikit harapan baru yang saya lihat dari gerakan Warga Bantu Warga, saya melihat gerakan itu sebagai inisiatif masyarakat agar bisa bertindak cepat menolong sesama. Aduh adik saya bisa menangis kalau melanjutkan lagi cerita."

"Lalu hubungannya dengan pertemuan hari ini apa Om?"

"Aduh bodoh kali, lupa saya menjelaskan. Begini adik, kejadian-kejadian yang saya ceritakan barusan membuat ketidakpercayaan masyarakat semakin besar sampai berakibat pula pada turunnya dukungan kepada partai. Nah untuk membenahi keadaan agar tidak berlarut-larut, Ibu Kanjeng dan Pak Bambang mengambil langkah membuat program lintas partai, ada program "Sembako Satu" dimana partai-partai menyumbang untuk membeli sembako lalu diberikan pada masyarakat dengan slogan "dari Indonesia untuk Indonesia" agar dilihat bahwa semua partai menghilangkan egonya masing-masing dan bahu-membahu demi kepentingan rakyat. Lalu yang malam ini dirapatkan adalah rencana pembangunan "Monumen Kejujuran". Gunanya hanya sebagai simbol saja bahwa semua partai berkomitmen, bersatu dan berlaku jujur.  Ceritanya mengajak masyarakat membuka lembaran baru dan melupakan yang sudah-sudah.

            "Om, aku bingung yang korupsi kan pejabat pemerintah, yang menganggap remeh virus pejabat pemerintah tapi kenapa partai harus ikut terlibat sampai  membuat program? sumpah aku gak ngerti."

            "Adik, pejabat pemerintah diusulkan oleh partai jadi secara tidak langsung berkurangnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah berjalan lurus dengan berkurangnya kepercayaan mereka kepada partai. Lagi pula sekarang susah membedakan mana pejabat mana petugas partai. Banyak dari mereka yang tidak bisa menempatkan posisi."

            "Satu lagi Om, kalau sekarang semua partai bersatu. Kenapa mesti ada dua pasangan calon presiden? kan aneh, kenapa tidak langsung satu saja?".

            "Ah adik, baru sebentar adik disini  tapi sudah pintar. Saya rasa mereka malu kalau nanti ketika pemilihan mereka hanya menang melawan kotak suara kosong, makanya dibuat dua calon biar terlihat seperti ada saingan, mungkin begitu adik." Jelas Om Kus. "Eh adik jangan dianggap serius. Untuk yang terakhir saya sekedar bercanda saja."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun