Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alya merasakan beratnya perasaan Arga. "Aku percaya padamu, Ga. Jika kau merasa perlu untuk berbicara tentangnya, kita bisa melakukannya. Tapi ingat, aku ada di sini untukmu, bukan dia."

Malam itu, setelah masakan mereka siap, mereka duduk bersama dan mulai makan dengan suasana yang sedikit lebih ringan. Meskipun ketegangan masih ada, Alya merasa bahwa mereka sedang membangun kembali kepercayaan di antara mereka.

Setelah makan, mereka memutuskan untuk belajar bersama. Alya menyiapkan catatan dan buku-buku pelajaran, berusaha membantu Arga menyiapkan ujian yang akan datang. Saat mereka belajar, Alya merasa semakin dekat dengan Arga, seolah-olah mereka kembali pada momen-momen indah yang pernah mereka alami.

Setelah beberapa jam belajar, Arga terlihat lebih ceria. "Terima kasih, Alya. Aku merasa lebih siap sekarang," ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Kita bisa melakukannya bersama, Ga. Ingat, tidak ada yang perlu kau hadapi sendirian," kata Alya, merasa senang melihat semangat Arga kembali.

Meskipun malam itu berakhir dengan perasaan positif, Alya tidak bisa mengabaikan ketidakpastian yang masih membayang di antara mereka. Ia tahu bahwa mereka harus terus berkomunikasi dan mendukung satu sama lain untuk menjaga hubungan ini tetap kuat.

Keesokan harinya, saat Alya tiba di kampus, ia menerima pesan dari Arga yang membuatnya terkejut. "Alya, bisa kita bertemu sebentar? Ada sesuatu yang perlu aku bicarakan denganmu."

Kecemasan mulai mengisi hati Alya. Ia berharap ini bukan tentang Mira atau hal lain yang bisa mengganggu hubungan mereka. Dengan rasa was-was, Alya menuju tempat yang telah mereka sepakati untuk bertemu.

Ketika Alya tiba, Arga sudah menunggu. Ekspresi wajahnya tampak serius, dan Alya merasakan ketegangan di udara. "Apa yang ingin kau bicarakan, Ga?" tanyanya, mencoba bersikap tenang.

"Aku merasa kita perlu berbicara tentang hubungan kita. Tentang masa depan dan apa yang kita inginkan," Arga mengawali percakapan, matanya menatap Alya dengan penuh arti.

Alya menelan ludah, merasakan jantungnya berdegup kencang. "Tentu, aku siap mendengarkan," jawabnya, berusaha untuk tidak menunjukkan ketakutannya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun