Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya, mereka bertemu di kafe tempat Mira dan Arga sering pergi. Alya merasa jantungnya berdebar-debar saat mereka menunggu kedatangan Mira. Ia berharap pertemuan ini akan berjalan lancar, tetapi kecemasan terus membayangi pikirannya.

Ketika Mira datang, suasana terasa tegang. "Hai, Arga! Hai, Alya!" sapa Mira dengan senyum yang terlihat ceria, tetapi Alya bisa merasakan ketegangan di udara.

"Hi, Mira. Terima kasih telah datang," kata Arga, berusaha mengatur suasana.

Setelah berbincang sejenak, Mira akhirnya berbicara. "Aku ingin meminta maaf atas semua yang terjadi. Aku tidak bermaksud menyakiti kalian. Aku hanya ingin menjelaskan semuanya."

Alya mengamati dengan seksama, merasa tidak nyaman. "Kami mendengarkan," jawabnya, berusaha tenang.

Mira menatap Arga, "Aku tahu kita punya banyak kenangan, dan aku mengerti mengapa kamu memilih Alya. Tapi, aku berharap kita bisa berteman lagi."

Arga terlihat ragu. "Mira, aku sudah move on. Aku ingin fokus pada hubungan kami."

Mira mengangguk, tetapi Alya bisa melihat keraguan di matanya. "Aku mengerti, dan aku tidak ingin mengganggu hubungan kalian. Tetapi, aku berharap kita bisa berdamai. Kita pernah berbagi banyak hal."

Alya merasa cemburu melihat bagaimana Mira berbicara dengan penuh perasaan kepada Arga. Ia tahu bahwa ini adalah saat yang kritis untuk hubungan mereka.

"Jadi, apa rencanamu selanjutnya, Mira?" tanya Alya, berusaha mendapatkan kejelasan.

Mira tersenyum. "Aku akan melanjutkan hidupku. Tapi aku ingin tetap berhubungan dengan kalian berdua. Kita semua adalah bagian dari masa lalu satu sama lain, dan aku percaya kita bisa saling mendukung."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun