Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejak liburan itu, aku merasa kita semakin dekat, tetapi ada banyak hal yang belum kita bicarakan. Aku ingin memastikan bahwa kita memiliki tujuan yang sama," kata Arga, suaranya tegas namun lembut.

Alya mengangguk, menyadari betapa pentingnya pembicaraan ini. "Aku juga merasa hal yang sama. Aku ingin kita saling mendukung dan bertumbuh bersama, tapi aku perlu tahu kau benar-benar siap untuk itu."

Arga menarik napas dalam-dalam, lalu mengucapkan kata-kata yang telah lama ingin ia sampaikan. "Alya, aku mencintaimu. Dan aku ingin kita bersama dalam segala hal, meskipun ada tantangan yang akan datang."

Mendengar pernyataan itu, Alya merasakan haru yang mendalam. "Aku mencintaimu juga, Ga. Aku percaya kita bisa melewati semua ini jika kita saling mendukung."

Dengan pernyataan itu, mereka berdua merasa lebih tenang. Mereka tahu bahwa cinta mereka sedang diuji, tetapi dengan komunikasi yang terbuka dan keinginan untuk saling mendengarkan, mereka yakin bisa mengatasi apapun yang menghadang di depan mereka.

Satu langkah maju untuk menyatukan hati mereka. Keduanya siap menghadapi setiap rintangan yang akan datang---bersama.

Bab 16: Langkah Baru

Setelah percakapan yang mendalam dan penuh emosi di kampus, Alya dan Arga merasa bahwa mereka telah mengambil langkah besar dalam hubungan mereka. Keduanya berkomitmen untuk saling mendukung, dan rasa saling percaya di antara mereka semakin menguat.

Hari-hari berikutnya, Arga berusaha keras untuk belajar dan mengatasi rasa cemasnya tentang ujian yang akan datang. Alya, di sisi lain, selalu ada di sampingnya, memberikan dukungan dan semangat yang ia butuhkan. Mereka sering belajar bersama di perpustakaan, menyusun catatan, dan berbagi tips belajar.

Suatu sore, saat mereka duduk di bawah pohon besar di halaman kampus, Alya melihat Arga tampak lebih tenang dan fokus. "Aku bangga dengan kemajuanmu, Ga. Kau benar-benar berusaha keras," puji Alya.

Arga tersenyum, merasakan dorongan positif dari Alya. "Semua ini berkat dukunganmu. Tanpa kau, mungkin aku sudah menyerah," jawabnya, matanya berbinar.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun