Malam semakin larut, dan mereka kembali ke tikar untuk menyiapkan tempat tidur. Di bawah langit berbintang, mereka berdua terbaring sambil bercengkerama. Suara ombak yang tenang dan angin malam membuat suasana semakin romantis.
"Ga, terima kasih telah mengajakku ke sini. Ini benar-benar momen yang tidak akan pernah kulupakan," Alya berbisik, merasakan kehangatan cinta yang mengalir di antara mereka.
"Begitu juga aku, Alya. Kita sudah melewati banyak hal, dan aku tahu ini hanya permulaan. Kita akan terus maju bersama, apapun yang terjadi," jawab Arga, menatap langit berbintang.
Malam itu, di tengah keheningan dan keindahan alam, Alya dan Arga merasakan cinta mereka semakin kuat. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak selalu mudah, tetapi dengan saling percaya dan mendukung satu sama lain, mereka siap untuk menghadapi semua tantangan yang akan datang.
Saat bintang-bintang bersinar terang di atas mereka, Alya menutup matanya dan mengucapkan doa dalam hati, berharap agar cinta mereka selalu diberkahi dan diizinkan untuk tumbuh lebih dalam. Di tengah kebahagiaan itu, Alya merasakan ketenangan yang selama ini ia cari, dan ia tahu bahwa inilah tempat di mana ia seharusnya berada---bersama Arga, dalam cinta yang tulus dan abadi.
Bab 15: Cinta yang Diuji
Liburan di pantai telah memberi Alya dan Arga kekuatan baru dalam hubungan mereka. Namun, saat mereka kembali ke rutinitas sehari-hari, tantangan baru mulai muncul. Suasana yang sebelumnya damai kini terganggu oleh ketidakpastian yang menyelimuti masa depan.
Hari-hari setelah liburan, Alya merasakan perubahan dalam diri Arga. Ia terlihat lebih sering termenung dan terlihat tidak fokus saat belajar. Alya khawatir ada sesuatu yang mengganggu pikiran Arga, tetapi ketika ia bertanya, Arga hanya menjawab dengan senyuman tipis.
"Semua baik-baik saja, Alya. Hanya sedikit stres dengan kuliah," kata Arga, berusaha meyakinkan Alya.
Namun, Alya tidak bisa mengabaikan firasatnya. Satu sore, setelah pertemuan kelas yang panjang, Alya memutuskan untuk mengunjungi Arga di rumahnya. Saat ia tiba, Arga sedang duduk di ruang tamu dengan tumpukan buku di sekelilingnya.
"Apa kau sudah makan?" tanya Alya, melihat Arga tampak lelah.