Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alya mendengarkan dengan seksama, merasakan ketegangan yang ada di udara. "Ya, aku merasa sama. Kita sudah menghadapi banyak tantangan dan membuat kenangan indah bersama."

"Dan aku ingin kita melangkah lebih jauh lagi. Aku tidak hanya ingin berbagi usaha ini denganmu, tetapi juga hidupku. Aku ingin menjadikanmu bagian dari masa depan yang lebih besar," ucap Arga, mengambil napas dalam-dalam.

Mata Alya melebar, merasakan momen ini menjadi lebih dari sekadar percakapan biasa. "Apa yang kau maksud, Ga?"

Arga meraih tangan Alya, memegangnya erat. "Alya, maukah kau menikah denganku? Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu, melalui setiap suka dan duka, dan menjalani semua petualangan yang akan datang."

Air mata kebahagiaan menggenang di mata Alya. Ia tidak menyangka Arga akan mengajukan pertanyaan itu. "Oh Ga... aku... aku sangat ingin! Ya, aku mau!" jawabnya, suaranya bergetar karena emosi.

Dengan senyuman lebar, Arga meraih Alya dan menariknya dalam pelukan hangat. "Aku sangat bahagia mendengar itu, Alya! Kita akan membuat masa depan yang indah bersama."

Mereka berdua saling berpelukan, merasakan cinta yang semakin kuat di antara mereka. Semua keraguan dan tantangan yang telah mereka hadapi terasa terbayar dengan momen ini. Keduanya tahu bahwa ini adalah awal dari babak baru dalam hidup mereka---babak yang penuh dengan harapan, cinta, dan impian yang ingin mereka wujudkan bersama.

Sambil duduk di kafe kecil itu, mereka membayangkan masa depan mereka yang cerah---sebuah usaha yang sukses dan sebuah keluarga yang bahagia. Dengan semangat baru, mereka bersiap untuk menjalani petualangan hidup yang lebih besar bersama, mengukir kisah cinta mereka yang tak terlupakan.

Dan saat hari semakin gelap, dengan cahaya bintang mulai bermunculan di langit, mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan cinta mereka akan selalu menjadi cahaya yang menerangi setiap langkah mereka.

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun