Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berbincang sejenak, mereka berdua memasuki kamar tempat ayah Arga dirawat. Arga memperkenalkan Alya kepada ayahnya, yang tampak lemah tetapi tersenyum saat melihat putranya.

"Terima kasih sudah datang, Nak. Ini adalah teman baikmu?" tanya ayah Arga, berusaha untuk terlihat ceria.

"Iya, Ayah. Ini Alya," jawab Arga, menatap Alya dengan rasa bangga.

Momen itu membuat Alya merasa semakin dekat dengan keluarga Arga. Ia berusaha untuk menghibur ayah Arga, berbicara dengan hangat dan menciptakan suasana yang lebih nyaman. Saat mereka berbincang, Alya melihat betapa kuatnya hubungan antara Arga dan ayahnya, dan itu membuatnya semakin menghargai Arga.

Beberapa hari kemudian, setelah operasi yang dijadwalkan, ayah Arga mulai pulih. Keduanya merasa lega, tetapi Arga tetap merasa beban yang besar di bahunya. Ia berusaha menyeimbangkan antara kuliah, merawat ayahnya, dan hubungan mereka.

Alya berusaha keras untuk membantu Arga selama masa sulit ini. Ia mengantarkan makanan, membantu mengurus keperluan sehari-hari, dan selalu siap mendengarkan saat Arga merasa tertekan. Namun, Arga tampak semakin tertekan, dan Alya khawatir bahwa ia mulai menarik diri.

"Ga, aku merasa ada yang salah. Apakah kau baik-baik saja?" tanya Alya, suatu malam ketika mereka sedang duduk di luar rumahnya.

"Aku hanya merasa bingung dan lelah. Semua ini terjadi begitu cepat, dan aku merasa tidak bisa menangani semuanya," jawab Arga, suaranya penuh frustrasi.

"Aku di sini untukmu. Kita bisa membagi beban ini. Jangan ragu untuk berbagi apa yang kau rasakan. Kita bisa menghadapi semuanya bersama," Alya mencoba meyakinkannya.

Arga menatap Alya, merasakan ketulusan di matanya. "Kadang aku merasa terjebak, Alya. Antara memenuhi harapan keluargaku dan menjalin hubungan ini. Aku tidak ingin mengecewakanmu, tetapi aku juga tidak bisa meninggalkan keluargaku."

Alya merasakan sakit di hatinya mendengar kata-kata itu. "Ga, kau tidak perlu memilih antara aku dan keluargamu. Kita bisa saling mendukung dalam hal ini. Tapi kau harus membiarkanku masuk ke dalam hidupmu."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun