Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Love in an Annoyed Look (Part 2)

14 Oktober 2024   23:12 Diperbarui: 14 Oktober 2024   23:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 20: Langkah Terakhir

Seiring berjalannya waktu, Alya dan Arga semakin terlibat dalam usaha kecil mereka. Mereka berhasil meluncurkan akun media sosial dan mulai menarik perhatian banyak orang dengan produk makanan sehat yang mereka buat. Komunitas di sekitar mereka sangat antusias, dan ini memberikan mereka semangat untuk terus berinovasi.

Hari demi hari, mereka terus memperbaiki resep dan kemasan, menjadikan produk mereka semakin menarik. Keduanya juga mulai berpartisipasi dalam bazaar makanan di kota, yang memberi mereka kesempatan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Semua usaha ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka.

Pada suatu sore, setelah selesai berjualan di bazaar, Alya dan Arga duduk di sebuah kafe kecil, menikmati secangkir kopi. Mereka berdua tampak lelah namun sangat puas. "Aku tidak pernah menyangka kita akan secepat ini. Lihat semua orang yang menyukai produk kita!" ucap Alya, matanya berbinar penuh semangat.

"Ini semua berkat kerja keras kita, Alya. Aku merasa kita bisa lebih jauh dari ini," jawab Arga, tersenyum bangga.

"Mungkin kita bisa berpikir tentang memperluas produk. Apa kau berpikir tentang makanan lain yang bisa kita tambahkan?" Alya bertanya, penuh antusiasme.

"Bagaimana kalau kita menambahkan smoothie bowl? Itu lagi tren saat ini. Kita bisa menyiapkan berbagai topping yang menarik!" saran Arga, membayangkan berbagai kemungkinan.

Percakapan mereka penuh dengan ide-ide baru dan harapan. Namun, di tengah kebahagiaan itu, Arga merasakan ketegangan yang menggelayuti pikirannya. Ia telah memikirkan sebuah keputusan penting, dan sekarang tampaknya adalah waktu yang tepat untuk membagikannya dengan Alya.

Setelah beberapa saat berbincang, Arga menghentikan pembicaraannya dan menatap Alya dengan serius. "Alya, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."

Alya memperhatikan wajah Arga yang tampak lebih serius dari biasanya. "Apa itu, Ga? Kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang penting."

"Aku... aku sudah memikirkan tentang kita, tentang masa depan kita," Arga mulai, merasa jantungnya berdegup kencang. "Selama ini kita sudah melalui banyak hal bersama, dan aku merasa bahwa kita bisa mengatasi apapun jika kita bersama."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun