Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yono: Rekaman Kesalahan Seorang Presiden

6 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendra berpikir sejenak. "Kita harus mendiskreditkan Dimas. Jika kita bisa menunjukkan bahwa dia tidak dapat dipercaya, semua yang dia katakan akan sia-sia."

Mereka pun merencanakan langkah untuk menyerang reputasi Dimas. Mereka yakin bahwa dengan menggagalkan kepercayaannya, mereka dapat mengalihkan perhatian publik dari skandal yang sedang berlangsung.

Sementara itu, kembali di konferensi pers, Yono merasa semakin bersemangat saat melihat respon positif dari kerumunan. Namun, saat konferensi berlanjut, ia juga merasakan ketegangan meningkat ketika pertanyaan-pertanyaan sulit mulai muncul dari jurnalis.

"Apakah Anda tidak khawatir bahwa tindakan ini justru akan memecah belah rakyat?" tanya seorang jurnalis. "Dan bagaimana Anda akan memastikan bahwa Dimas adalah saksi yang dapat dipercaya?"

Yono menjawab dengan tegas, "Saya memahami kekhawatiran itu. Tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap kebenaran. Dimas bersedia mengungkap semua informasi yang kami miliki dan siap untuk berhadapan dengan pihak berwenang jika diperlukan. Ini adalah langkah untuk membawa perubahan yang lebih baik."

Dimas pun menjawab beberapa pertanyaan, tetapi di tengah kehebohan, Hendra menyusun rencana untuk merespons. Di ruang sebelah, dia menghubungi wartawan untuk menyebarkan berita bahwa Dimas terlibat dalam skandal lainnya dan tidak dapat diandalkan.

Ketika konferensi berakhir, Yono dan timnya merasa optimis. Mereka berhasil menyampaikan pesan mereka dengan jelas dan mendapatkan dukungan masyarakat. Namun, ketegangan tidak berhenti di situ.

Malam itu, saat Yono kembali ke rumahnya, dia mendapatkan pesan yang membuat jantungnya berdebar. "Kamu harus berhati-hati. Mereka sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan reputasimu," bunyi pesan itu.

Yono merasa terancam. "Ini bukan hanya tentangku," pikirnya. "Ini tentang masa depan bangsa."

Dia segera menghubungi Budi dan Rina. "Kita harus meningkatkan pengamanan dan memperkuat tim kita. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka berhasil menjatuhkan kita."

Keesokan harinya, berita tentang konferensi pers Yono menjadi sorotan utama di media. Masyarakat mulai membahasnya, dengan pendapat yang terbagi. Di satu sisi, banyak yang mendukung upaya Yono untuk memberantas korupsi. Di sisi lain, ada yang skeptis dan mempertanyakan kredibilitas Dimas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun