Ketua Sidang memberikan kesempatan kepada anggota dewan untuk mengajukan pertanyaan. Suasana di ruangan kembali bergetar. "Apa yang akan Anda lakukan untuk memastikan bahwa skandal ini tidak terulang?" tanya salah satu anggota dari fraksi oposisi.
Yono tersenyum tipis. "Kami telah mengusulkan langkah-langkah baru dalam memperkuat pengawasan dan akuntabilitas di semua level pemerintahan. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada satu pun dari kami yang terhindar dari tanggung jawab."
Namun, Rendra tidak akan menyerah begitu saja. "Apakah Anda akan mengambil langkah konkret untuk menuntut semua pihak yang terlibat dalam skandal ini?" tanyanya dengan nada menantang. "Atau Anda akan membiarkan mereka melanjutkan permainan politik ini?"
Di luar gedung parlemen, demonstrasi kembali membara. Ratusan orang berkumpul, meneriakkan harapan dan kebencian mereka. Beberapa dari mereka membawa poster yang menuntut Yono untuk mundur, sementara yang lain membela presiden dan menyoroti usaha-usaha reformasi yang telah dilakukan. Di tengah kerumunan, Andi dan timnya merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi.
"Lihat, Rina!" Andi menunjuk ke arah kerumunan. "Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengajak orang-orang memahami situasi yang sebenarnya."
Rina mengangguk setuju. "Kita harus menyampaikan informasi yang tepat kepada mereka. Banyak yang terjebak dalam narasi yang salah."
Mereka melangkah maju, berusaha berbicara dengan para demonstran. Andi mengangkat mikrofon dan mulai menjelaskan tentang laporan investigasi yang mereka rilis. "Kami di sini untuk memberikan fakta, bukan hanya opini! Korupsi adalah masalah yang harus diatasi, tetapi kita harus melihat lebih jauh dan memahami siapa yang sebenarnya berkuasa!"
Mendengar ini, beberapa orang dalam kerumunan mulai berhenti dan memperhatikan. Beberapa mulai berdebat satu sama lain, mencoba untuk memahami pandangan yang berbeda. Rina mengamati dengan penuh harapan, merasa bahwa mereka mungkin bisa mengubah arah pemikiran orang-orang di sekitar mereka.
Kembali di ruang sidang, Yono merasakan momentum berpihak kepadanya. "Kami tidak akan mundur," ujarnya, tegas. "Kami berkomitmen untuk membersihkan pemerintahan dan membawa perubahan nyata bagi bangsa ini. Jika ada yang terlibat dalam korupsi, kami akan bertindak!"
Satu demi satu, anggota dewan mulai berbicara, beberapa mendukung Yono, sementara yang lain tetap pada pendirian mereka untuk meminta pertanggungjawaban. "Kami tidak ingin sistem yang korup berlanjut," teriak salah satu anggota yang lebih muda, "tapi kita juga harus adil dalam menilai!"
Ketua Sidang berusaha menyeimbangkan perdebatan, tetapi suasana semakin intens. Di luar, desakan demonstran terus meningkat, menyuarakan harapan dan keinginan mereka untuk perubahan.