Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yono: Rekaman Kesalahan Seorang Presiden

6 Oktober 2024   08:37 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:37 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 16: Titik Balik

Setelah berminggu-minggu ketegangan, Yono merasa bahwa waktu untuk bertindak semakin dekat. Rencana komunikasi yang telah disusun oleh timnya mulai menunjukkan hasil, dan dukungan publik mulai meningkat. Namun, ia tetap waspada terhadap potensi pengkhianatan dari dalam.

Satu malam, saat Yono berada di kantornya, Budi masuk dengan wajah tegang. "Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan," katanya, menutup pintu dengan hati-hati.

"Apa yang terjadi?" tanya Yono, merasakan kegelisahan di udara.

"Kami telah mendapatkan informasi bahwa ada seseorang di dalam tim kita yang telah berkomunikasi dengan Hendra. Mereka mungkin terlibat dalam skema untuk menjatuhkan Anda," jelas Budi, suaranya bergetar.

Yono terkejut. "Siapa orang itu?"

"Namanya Dimas. Dia adalah analis kebijakan kita," jawab Budi. "Kami menemukan bahwa dia telah bertemu dengan Hendra beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir."

Yono merasakan kemarahan dan pengkhianatan meresap ke dalam jiwanya. "Kita harus segera mengambil tindakan. Kita tidak bisa membiarkan dia terus bergerak tanpa terdeteksi."

Di luar, Andi dan Rina terus bekerja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Mereka telah menyusun rencana untuk mengadakan aksi demonstrasi besar-besaran yang akan membawa perhatian publik kepada isu-isu korupsi dan transparansi.

"Ini adalah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa rakyat tidak tinggal diam!" ujar Andi, penuh semangat. "Kita perlu membuat suara kita didengar."

Rina menambahkan, "Kita harus memastikan bahwa semua orang tahu tentang rencana aksi ini. Kita harus mengajak masyarakat untuk bergabung dan berpartisipasi."

Mereka mulai menyebarkan informasi melalui media sosial dan mengajak berbagai kelompok masyarakat untuk berkolaborasi. Andi merasa optimis bahwa aksi ini akan mengguncang sistem dan memberikan tekanan lebih pada pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun