Â
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Rogers Pakpahan dalam jurnal penelitiannya mengenai "Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan" yang dipublikasikan dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.Â
Menurut Pakpahan (2016), dalam pelaksanaan penilaian atau ujian, terdapat dua alur yang dapat diambil, yaitu ujian tertulis atau PBT (Paper-Based Test) dan ujian berbasis komputer atau CBT (Computer-Based Test).
 PBT merupakan pelaksanaan ujian yang menggunakan kertas, seperti yang telah dilakukan selama ini, sedangkan CBT merupakan pelaksanaan ujian yang menggunakan komputer.
Â
CBT merupakan inovasi yang muncul dalam era digital dan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi pendidikan yang efektif, CBT memungkinkan pelaksanaan ujian secara jarak jauh. Sistem ini dapat dikelola melalui server lokal di laboratorium atau terintegrasi dengan server online.Â
Peserta ujian menggunakan komputer klien yang terhubung dengan server untuk menjawab pertanyaan dalam jaringan, baik secara online maupun offline.
Â
Pelaksanaan CBT biasanya dilakukan secara serentak, di mana sejumlah peserta ujian menggunakan komputer klien yang terhubung dengan server. Dalam hal ini, diperlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung sistem client-server. Jumlah komputer klien (PC client) disesuaikan dengan jumlah peserta ujian dalam satu sesi ujian.
Â
Ada empat jenis tes berbasis komputer yang dapat dikembangkan, yaitu: