Dengan mengidentifikasi faktor-faktor ini, pendekatan pembelajaran yang sesuai dan bantuan tambahan dapat diberikan untuk membantu mereka mencapai prestasi yang lebih baik.
Kategori prestasi Sedang merupakan kategori terbesar dengan 12 siswa, yang menyumbang 60% dari total siswa. Persentase yang signifikan ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas IX telah mencapai prestasi belajar yang memadai pada posttest.Â
Meskipun demikian, masih ada ruang untuk peningkatan prestasi dalam kategori ini. Dalam menghadapi siswa dengan prestasi Sedang, pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penguasaan konsep, penggunaan metode yang bervariasi, dan pembelajaran aktif dapat diterapkan untuk mempertahankan kemajuan mereka.
Kategori prestasi Tinggi diwakili oleh 7 siswa, yang berjumlah 35% dari total siswa. Meskipun jumlah siswa dalam kategori ini lebih sedikit dibandingkan kategori Sedang, mereka telah mencapai prestasi yang sangat baik pada posttest. Siswa-siswa ini menunjukkan pemahaman yang mendalam dan kemampuan yang unggul dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam menghadapi siswa dengan prestasi Tinggi, tantangan yang sesuai dan pengayaan akademik dapat diberikan untuk mempertahankan motivasi dan perkembangan mereka.
Berdasar pada penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa temuan yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam hasil pretes dan postes CBT di kelas IX MTs Misbahul Ulum Bogor. Analisis data menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang positif dalam prestasi belajar siswa dari pretes ke postes.
Pada pretes, sebanyak 35% siswa berada dalam kategori prestasi tinggi. Namun, setelah mengikuti postes, persentase siswa dalam kategori prestasi tinggi meningkat menjadi 55%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pencapaian akademik siswa.
Penyebab peningkatan prestasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh beberapa faktor. Pertama, kualitas pembelajaran yang diberikan oleh guru memainkan peran penting. Guru telah berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode yang bervariasi, memberikan tantangan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Pendekatan pembelajaran yang berkualitas ini telah membantu siswa untuk memahami konsep-konsep pelajaran dengan lebih baik.
Selain itu, motivasi belajar siswa juga menjadi faktor yang berpengaruh. Siswa telah meningkatkan motivasi belajarnya dengan menetapkan tujuan yang jelas, mengatur waktu belajar dengan baik, dan mencari bantuan ketika menghadapi kesulitan. Motivasi belajar yang tinggi memberikan dorongan kepada siswa untuk berusaha lebih keras dalam mencapai prestasi yang lebih baik.
Dukungan dari orang tua juga memberikan kontribusi penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Orang tua telah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, menyediakan tempat yang tenang untuk belajar, dan memastikan ketersediaan sumber belajar yang memadai. Mereka juga terlibat aktif dalam mendampingi siswa dalam belajar, memberikan motivasi, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diberikan. Guru perlu memberikan perhatian khusus kepada siswa yang berada dalam kategori prestasi rendah untuk memahami faktor penyebab rendahnya prestasi belajar mereka.Â
Dengan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, guru dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dan memberikan bantuan tambahan untuk membantu siswa mencapai prestasi yang lebih baik.