Mohon tunggu...
RSID
RSID Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Elegi di Batas Waktu

17 Oktober 2024   12:26 Diperbarui: 30 November 2024   09:21 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mikael menatap Alea, hatinya terasa teriris ketika mendengar kata-kata itu.

“Lea, jangan ngomong kayak gitu. Kita masih punya banyak waktu,” balasnya, meski ia tahu bahwa kenyataan mungkin berkata lain.

Alea tersenyum, menatap api unggun yang berkobar lembut. “Aku tau, El. Tapi aku juga pengen kamu tau kalau aku selalu bangga sama kamu, apa pun yang terjadi.”

Mata mikael menjadi berkaca-kaca. “Aku janji, Lea. Aku bakal terus ngejar impian aku, buat kamu,” ucapnya dengan suara bergetar.

Malam itu, di bawah bintang-bintang, mereka saling berjanji untuk selalu mengingat satu sama lain, apa pun yang terjadi. Mereka tahu bahwa waktu mereka mungkin tidak banyak, namun cinta dan kenangan yang mereka miliki akan abadi.

Keesokan harinya, mereka kembali ke kota dengan perasaan campur aduk. Meski perjalanan ke pantai telah memberikan mereka kebahagiaan, bayang-bayang perpisahan tetap menghantui. Namun, mereka berdua bertekad untuk menjalani hari-hari berikutnya dengan penuh makna, mengisi setiap detik dengan tawa dan cinta.

Setibanya di rumah, Mikael mengantar Alea hingga ke depan pintu. Mereka berdiri sejenak di sana, menikmati sisa-sisa kebersamaan dari perjalanan mereka.

“Makasih, El, buat perjalanan ini,” ucap Alea dengan senyuman lembut.

Mikael membalas senyumnya. “Aku yang harusnya makasih, Lea. Kamu udah kasih aku kenangan yang gaakan pernah aku lupain.”

Mereka pun kemudian berpelukan erat, merasakan kehangatan dan kedekatan yang terjalin di antara mereka.

Setelah momen itu, Mikael berpamitan dan berjalan pulang ke rumahnya. Meski perjalanan ke pantai telah usai, mereka merasa lebih siap menghadapi hari-hari berikutnya dengan penuh semangat dan cinta.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun