Mikael dan Alea menyadari betapa berharganya hubungan dan kolaborasi mereka. Proyek fotografi ini tidak hanya mempererat hubungan mereka dengan teman-teman, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk merayakan momen-momen sederhana yang sering kali terlewatkan.
Ketika teman-temannya akhirnya pulang, Mikael dan Alea duduk bersama di halaman depan rumah Alea.
“Aku seneng kita bisa bikin momen-momen yang gaakan terlupakan,” ucap Alea sambil melihat langit yang mulai gelap.
Mikael tersenyum dan mengangguk. “Aku juga. Bagiku ini adalah kenangan yang ga akan aku lupakan.”
Dengan perasaan lega dan bahagia, mereka tahu bahwa setiap langkah yang mereka ambil bersama, baik dalam proyek seni maupun dalam momen sederhana, adalah bagian dari perjalanan yang terus mereka bangun bersama.
Setelah proyek ini, mereka semakin bersemangat untuk terus menciptakan kenangan baru, baik melalui fotografi maupun kegiatan lain yang membawa mereka lebih dekat.
Ketika mencari cara untuk mengisi waktu mereka, Alea menemukan informasi tentang program sukarelawan di sebuah panti asuhan lokal. Program tersebut mencari sukarelawan yang bisa meluangkan waktu untuk bermain dan belajar bersama anak-anak di sana. Alea pun langsung tergerak dan berbagi informasi tersebut dengan Mikael.
“Aku rasa ini kesempatan bagus buat kita. Kita bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak dan mungkin belajar sesuatu dari mereka juga,” ucap Alea dengan semangat yang membara.
Mendengar informasi itu, Mikael setuju tanpa ragu. “Aku suka idenya. Ayo kita coba!”
Mereka pun kemudian mendaftar sebagai sukarelawan dan mulai mengunjungi panti asuhan tersebut setiap akhir pekan. Di sana, mereka berkenalan dengan anak-anak yang penuh semangat dan antusiasme. Setiap kali mereka berkunjung, Mikael dan Alea selalu membawa beragam kegiatan menarik, seperti membuat kerajinan tangan, melukis, dan permainan yang mendidik.
Anak-anak di panti asuhan dengan cepat menyukai kehadiran mereka. Mikael, dengan sifat cerianya, sering mengajak anak-anak bermain permainan di luar ruangan, sementara Alea, dengan bakat seninya, mengajari mereka melukis dan membuat kerajinan tangan.