60,5
64,38
70,376
     Â
Berdasarkaan tabel rekapitulasi nilai rata-rata di atas, maka tergambar bahwa setelah dilakukan pembelajaran dengan model cooperatif learning pada siklus ketiga maka nilai siswa sudah mengalami ketuntasan berdasarkan criteria ketuntasan minimal (KKM), yang pada siklus kesatu dan kedua belum tuntas. Nilai menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa hasil pos tes telah mencapai lenih dari 68,63
      Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan pada proses pembelajaran, dan berdasarkan hasil pos tes pada siklus tindakan ketiga, maka model pembelajaran cooperatif learning sudah berhasil dilaksanakan dengan indikator, motivasi dan partisipasi belajar meningkat serta nilai siswapun telah tuntas sesuai dengan kriteria. Hasil akhir pada siklus pembelajaran kedua juga telah menghasilkan kreativitas siswa berupa media pembelajaran yang dapat mempermudah mereka memahami persebaran flora dan fauna baik di dunia maupun di Indonesia.
- Â Pembahasan
Motivasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh siswa itu sendiri, akan tetapi juga ditentukan oleh seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran baik didalam maupun diluar kelas. Oleh karena itu, ketika menemukan situasi motivasi belajar siswa yang rendah yang berdampak pada pestasi belajar, guru yang profesional tidak serta merta memponis bahwa siswanya bodoh, akan tetapi guru akan mencari jalan keluar dengan menerapkan berbagai model pembelajaran.
Hasil penelitian dikelas XI IPS 1 SMA negeri 18 Bekasi, menunjukan bahwa rendahnya motivasi dan hasil belajar yang selama ini hanya menggunakan model ceramah dan tanya jawab yang membosankan siswa, ternyata permasalahan dapat teratasi dengan penerapan salah satu model pembelajaran yaitu dengan model cooperative learning. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Hal ini terbukti dari beberapa fenomena berikut ini :
Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan data hasil penelitian, melalui penggunaan model pembelajaran cooperative learning, keseriusan siswa untuk belajar meningkat, yang ditunjukan oleh aktivitas mereka ketika guru menjelaskan dan ketika mereka diskusi, dimana mereka berusaha untuk bertanya, menjawab dan menanggapi permasalahan serta semua ikut andil menyelesaikan LKS yang ditugaskan pada setiap kelompok, sehingga jarang ditemukan siswa yang mengantuk aeperti ketika mendengar ceramah guru yang dianggap membosankan.
Efektifitas Pembelajaran