"Lalu bagaimana aku bisa menjawabnya, jika aku tidak mendengar dengan jelas apa yang kau katakan?"
"Aku menyukaimu! Menikahlah denganku!"
"Kau bercanda? Kau sedang melamarku?"
"Hahaha.. Aku tidak punya banyak waktu untuk bercanda. Jawab saja, iya atau tidak!"
Sekian detik Matias memandangi langit gelap bertabur bintang di atas sana.
"Baiklah! Aku tidak akan membiarkan mu menikah dengan pangeran."
"Jadi, apa itu artinya... kau bersedia menjadi suamiku?"
Tatapan mata keduanya beradu, Matias menjawab dengan anggukan disertai senyum tipis menghiasi wajahnya.
Untuk sementara waktu, keduanya memutuskan akan merahasiakan hubungan mereka dari siapapun di sekitar mereka.
Keesokan harinya, Rodrigues telah siap untuk melancarkan aksinya. Lelaki dengan mata biru itu berada dalam perjalanannya menuju kantor pajak. Tinggal sebentar lagi, dirinya akan sampai disana.
Dari kejauhan, sorot mata tajamnya telah menangkap keberadaan lelaki bermata satu itu sedang melangkah. Hendak naik ke lantai dua. Segera saja Rodrigues mendekat padanya. Dengan penuh percaya diri, dia menyapa lelaki itu.