31. Taman EdelweisÂ
Matias melangkah mendekati gadis yang sedang menunduk sendirian, duduk di kursi taman itu.
"Nivea!"
"Kau sudah datang? Duduklah!" pintanya seraya bergeser memberi tempat agar lelaki itu dapat duduk di sampingnya.
"Kau gila Nivea? Kenapa kau mencukur rambutmu?"
"Kenapa bicaramu seperti ayah? Kalian mengatakan aku gila. Apa yang salah dengan mencukur rambut? Aku hanya membuatnya lebih pendek. Aku tidak muncul dengan kepala botak, kan?"
"Hahaha.. Bagaimana reaksi pangeran jika melihat calon istrinya mencukur rambut seperti itu?"
"Ah, jadi... karena hal itu, kau tidak datang ke tokoku beberapa hari ini?"
"Bukan Nivea! Aku... hanya sedang sibuk melakukan sesuatu diluar pekerjaanku di perkebunan."
"Hmm.. Jadi begitu ya."
"Tentu! Kau temanku, kapan pun aku dapat berkunjung ke tokomu."