Matias yang kini telah bersandar pada dipan ranjangnya, menghela nafas. "Ya dokter, sepertinya semua itu memang benar."
"Kau harus beristirahat, Matias. Kau sangat jarang ada di rumah akhir-akhir ini." ucap countess Victoria bersedekap dada.
"Itu benar kakak!" timpal Martha mendukung ucapan ibunya.
"Ambillah waktu untuk beristirahat sebentar dari kesibukan Anda, tuan Matias. Hingga Anda benar-benar telah merasa sehat. Lebih teraturlah untuk makan. Saya akan memberi Anda vitamin."
"Hmm.. Terima kasih banyak, dokter."
"Martha!" Matias berseru kepada adiknya ketika ibunya sedang keluar mengantar kepergian dokter keluarga itu.
"Hmm?"
"Kesini, mendekatlah! Aku akan membisikkan sesuatu di telingamu."
Gadis yang mengenakan gaun biru itu, bergerak mendekat seperti yang diminta oleh sang kakak. Martha menyodorkan sebelah telinganya kepada Matias.
"Aku dan Nivea berpacaran." bisiknya. Sontak Martha menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan menjauhkan telinganya kembali.
"Benarkah itu?"