"Pada awalnya tuan Carlos, pengelola perkebunan anggur tempatku bekerja, dia mendapat beberapa kali tagihan pajak yang menurutnya tidak masuk akal. Lalu dia mengeluhkan hal itu padaku. Tadinya.. aku sama sekali tidak berniat menyelidiki, hanya saja.. aku kasihan padanya jika harus mengeluarkan sangat banyak uang untuk membayar tagihan pajak itu."
"Lalu?"
"Tapi, tak sengaja... aku justru memergoki orang kepercayaan beliau tengah bertemu dengan lelaki yang tampak mencurigakan. Aku menceritakan hal itu pada Rodrigues. Dan dia memberi ide untuk mencari tahu selanjutnya."
"Ah, dan kalian menemukan fakta bahwa pangeran terlibat?"
"Hmm.. tepat Nivea!"
"Bagus! Hahaha.. dewi fortuna tengah berada di pihakku. Kau harus mengungkapkannya di hadapan baginda raja, Matias! Dan saat itu, aku akan membatalkan keputusan pangeran yang memilihku sebagai pendampingnya."
"Kau yakin, akan menjadikan itu sebagai alasan?"
"Hmm! Sangat yakin."
"Kalau begitu, kau harus bersabar hingga kami sudah berhasil mendapat cukup bukti. Atau, carilah alasan yang lain jika kau tidak sabar!"
Mereka pun berpisah, saat Matias mengatakan dirinya akan kembali ke perkebunan.
Pada saat yang sama, tuan Carlos telah tiba di gedung arsip. Beliau memasuki area gedung yang masih kokoh berdiri. Terlihat adanya perbaikan pada beberapa lantai yang tempo hari terkena dampak ledakan. Tuan Carlos lantas menghampiri meja seorang pekerja yang bertugas menerima tamu disana.