"Sholat adalah bentuk rasa syukur kita kepada sang pencipta. Sholat adalah sebutan untuk ibadah umat agama Islam", jelas pak Glend kepada Amarta.
"Entah mengapa, hatiku menjadi tersentuh ketika sedang memandangmu tadi yang katamu sedang melakukan sholat itu", ucap Amarta.
"Kau tidak pernah melaksanakan sholat?", tanya pak Glend.
"Aku tak punya agama", jawab Amarta.Bapak itu tersentak kaget.
"Apakah punya agama itu penting?", tanya Amarta.
"Sangat penting, karena dengan mempunyai agama maka kitapun mempunyai kepercayaan kepada sang pencipta yang telah menciptakan kita dengan wujud yang sebaik-baiknya. Sholat juga merupakan bentuk rasa syukur kita atas penghidupan yang sudah diberi oleh sang ilahi", jawab pak Glend dengan menjelaskannya secara perlahan kepada Amarta.
"Lalu, apakah kau mau mengajarkanku Islam? Aku jatuh cinta pada Islam", tutur Amarta.
"Tentu saja!", jawab pak Glend.
Sebulan telah berlalu. Mereka pun telah menjadi begitu akrab. Bahkan, Amarta telah menganggap pak Glend sebagai ayahnya sendiri.
Sejak memeluk islam, jiwa Amarta menjadi lebih tenang. Bukan hanya jiwa, tapi raganya pun sangat menenangkan. Hatinya menjadi lebih hangat. Setidaknya kini Amarta meyakini satu hal, yakni Islam. Amarta menjadi manusia yang lebih baik karena Islam.
Amarta pun diajak untuk pergi ke kota dan mewujudkan cita citanya yang ingin menjadi seorang dokter. Biasanya Amarta menolak, namun tidak dengan kali ini.Â