Mohon tunggu...
Nadziraturrahma
Nadziraturrahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

fill your life with happiness

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sanubari Jiwa Amarta

1 Maret 2022   19:11 Diperbarui: 1 Maret 2022   19:12 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Hai, aku kembali. Namun, aku minta maaf karena aku hanya bisa membawa ibuku kembali. Kau bisa lihat ayahku sedang memandangku dari langit itu. Bintang yang paling bersinar itu adalah ayahku", ucap Amarta sambil terus menerus meneteskan air mata.Amarta dan Anantha sangat rapuh. 

Namun mereka harus saling menguatkan agar Glend tidak ikut bersedih diatas sana. Hanya dekapan dan kecupan hangat saja yang bisa dilakukan satu sama lain untuk menguatkan kedua raga yang sebenarnya sangat tertikam hebat.

Tak selamanya yang terlihat menyedihkan benar benar ada dijalan yang sangat pedih.

Takdir memang seperti ini, sangat menarik. Semula kau ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuatmu terbang ke selatan, bahkan berpindah dengan sukarela.

Sejauh apa pun jarak memisahkan, jika semesta berkehendak maka kedua insan akan tetap bertemu diwaktu yang telah ditakdirkan. 

Sekali lagi, ini merupakan permainan takdir.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan.

Terima kasih Tuhan, karena telah mengukir sebuah takdir yang sangat berkesan bagiku.

Tuhan, berkati aku selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun