"Hai, aku kembali. Namun, aku minta maaf karena aku hanya bisa membawa ibuku kembali. Kau bisa lihat ayahku sedang memandangku dari langit itu. Bintang yang paling bersinar itu adalah ayahku", ucap Amarta sambil terus menerus meneteskan air mata.Amarta dan Anantha sangat rapuh.Â
Namun mereka harus saling menguatkan agar Glend tidak ikut bersedih diatas sana. Hanya dekapan dan kecupan hangat saja yang bisa dilakukan satu sama lain untuk menguatkan kedua raga yang sebenarnya sangat tertikam hebat.
Tak selamanya yang terlihat menyedihkan benar benar ada dijalan yang sangat pedih.
Takdir memang seperti ini, sangat menarik. Semula kau ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuatmu terbang ke selatan, bahkan berpindah dengan sukarela.
Sejauh apa pun jarak memisahkan, jika semesta berkehendak maka kedua insan akan tetap bertemu diwaktu yang telah ditakdirkan.Â
Sekali lagi, ini merupakan permainan takdir.
Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan.
Terima kasih Tuhan, karena telah mengukir sebuah takdir yang sangat berkesan bagiku.
Tuhan, berkati aku selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H