Mohon tunggu...
Nadziraturrahma
Nadziraturrahma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 4

fill your life with happiness

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sanubari Jiwa Amarta

1 Maret 2022   19:11 Diperbarui: 1 Maret 2022   19:12 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Maafkan aku mas", ucap Anantha dan memeluk dan mengecup mesra pak Glend.


"I...bu? Ibu? Kau adalah ibuku?", tanya Amarta.

"A...yah? Ayah? Kau adalah ayahku?", lanjut Amarta.

"Maafkan ibu nak", jawab Anantha.

"Peri kecilku? Amarta Nadia Tamara? Kau putriku? Ternyata, kau bukan Amitha. Kau Amarta, peri kesayanganku!", jawab pak Glend.

Amarta keluar dari ruangan itu.


Laranya membisu, angan-angannya berkobar seakan ingin menggemparkan seluruh isi dunia.

 Dia sangat tidak menyangka bahwa yang membuat dia jatuh cinta pada islam dan membuatnya menjadi seorang dokter seperti sekarang adalah ayahnya sendiri.

Disisi lain, pak Glend juga sangat tidak menyangka bahwa gadis yang dia biayai selama ini adalah putrinya sendiri.
Tiba-tiba, datang seorang perawat menghampiri Amarta

"Dokter, passien yang bernama Glend sedang sekarat", ucap perawat.

Amarta panik dan segera bergegas menghampiri ayahnya. Melihat kondisi ayahnya, Amarta langsung mengambil tindakan medis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun