Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

88 KM Merindu

19 Oktober 2022   20:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aristi merajuk. Dilepasnya genggaman Alan. Setitik air mata turun lagi.

"Jangan pergi, Lan. Jangan pergi!"

Alan mengeratkan pelukan, mengusap wajahnya berkali-kali.

"Aku cinta kamu, Ris," katanya berbisik.

***

Aristi mengusap peluh yang meleleh di pipinya. Sudah sekilo ia berjalan kaki mencari bengkel. Terbersit di pikirannya, ia kecewa dengan dirinya.

"Kenapa juga sih, aku tidak mengecek motorku," batinnya.

Ia berhenti sejenak mengusap peluh dengan sapu tangan pink-nya.

 "Ah, capeknya! Coba saja kalau hidup ini seperti sinetron, ketika si cewek lagi kesusahan, tiba-tiba saja pangeran datang," khayalnya. Ia tersenyum. "Ah, dasar!" Ia kembali tersenyum. Ia terus berjalan setelah khayal dan capeknya hilang sejenak. Sampai juga ia di sebuah bengkel.

"Ini bukan tempat parkir gratis," seru seseorang dengan baju kumal yang menghampirinya.

Aristi bengong. "Siapa juga yang mau parker?" gumamnya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun