Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

88 KM Merindu

19 Oktober 2022   20:09 Diperbarui: 19 Oktober 2022   20:14 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

            Sepoi angin laut terasa sejuk mengusir panas yang menggigit. Aristi melebarkan tangannya sepertinya ingin merasakan sepoi angin yang lembut. Ia berteriak-teriak sepanjang jalan yang berkelok. Faris hanya tersenyum. Dari spion, ia mencuri pandang. Tampaklah wajah Aristi yang makin merisaukan hatinya yang entah mengapa.

"Makasih, Ris. Makasih sudah mengajakku jalan. Aku bahagia sekali," katanya sambil memeluk tubuh Faris yang masih diam.

Faris tersenyum dan mengangguk-angguk. Pemandangannya yang sangat aduhai. Hamparan laut yang biru, bak permadani membentang. Kapal-kapal nelayan yang terombang-ambing terbuai ombak. Jalan yang berkelok-kelok, tampak ayu terlihat dari atas bukit. Rerumputan nan hijau yang manja. Sangat mengasyikkan. Lihat saja, Aristi jingkrak-jingkrak, tak beda jauh dengan anak kecil yang kegirangan.

"Makasih, Ris. Makasih sekali lagi," katanya lagi.

Faris masih seperti sebelumnya, yang hanya diam. Diam sambil sesekali ikutan selfie.

"Untuk kenangan, Ris," kata Aristi sambil memencet tombol handphone-nya.

Senyum kamera muncul dengan sendirinya. Serasi sekali mereka berdua. Deg-degan, seperti biasa itulah yang terjadi. Antara ganjil bin aneh dan bahagia. Entahlah! Ada yang beda saja kali ini. Tiba-tiba saja Aristi diam sebentar. Wajahnya mulai sayu. Bunga-bunga yang tadi bermekaran, layu begitu saja.

"Kenapa, Ris?" Faris kebingungan.

Aristi hanya menggeleng.

"Biarkan aku sendiri, Ris," katanya berbisik.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun