"Mesa, diamlah--
"--karena Ben yang memberikannya padamu".
Sina tiba-tiba terdiam dan mulai menatap ke arah Mesa.Â
"Hm? Ah, akhirnya kamu mendengarkanku juga--Dan lalu tubuh rampingmu yang elok nan mulus--
"Sudah ku bilang--
"Ah, ya. Dimana Ben sekarang?". Ujar Mesa sembari memperhatikan sekeliling kelasnya.Â
Lalu Sina pun mulai sedikit mengikuti Mesa memperhatikan sekeliling kelasnya. Dan setelah sadar ia pun mulai menatap kembali ke arah Mesa. "Kau.. ". Ucapnya dengan nada kesal.Â
"Hm? Apa kamu merasakan ada sesuatu yang aneh?". Ujar Mesa.Â
"Apa maksudmu, Mesa..".
Mesa pun mulai menatap kembali ke arah Sina. "Tidak ada siapapun di dalam kelas ini. Seolah-olah seperti hanya kita berdua saja di dunia ini yang tersisa". Ucapnya dengan tersenyum.
Sina terdiam sejenak dan lalu mulai memalingkan wajahnya dari Mesa. Hm? Apakah efek-nya tersampaikan--
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146