"Y-Ya… tenang saja…".
"Apakah kamu yakin, Mira?". Pertanyaan itu muncul kembali yang kali ini dengan orang yang berbeda.
"Hey! Kalian para lelaki! Hentikan itu!". Seorang murid perempuan mulai membentaknya.Â
"Ya! Kalian sudah membuat Mira tidak nyaman..".
Seketika itu pun suasana di dalam kelas pun mulai ramai dan menegangkan karena pertengkaran adu mulut antara kedua kaum perempuan dan kaum lelaki.Â
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di dalam kelas. "Hey! Kalian, hentikan….". Ujar seorang murid lelaki berseragam SMP yang sama dengan mereka.Â
Seketika itu pun mereka mulai berhenti. "A-Ah… maafkan kami, Glen..". Mereka tunduk.Â
Glen menghela nafasnya. "Ah… ya, sudahlah… dan sekarang duduklah ke tempat kursi kalian masing-masing". Ujarnya yang lalu mulai berjalan memasuki kelas. "Bisa-bisa nanti kalian akan di marahi guru setelah melihat kekacauan tadi". Tegasnya.Â
Para pembuat kekacauan itu pun mulai berjalan ke tempat kursi mereka masing-masing.
Mira pada saat itu mulai menatap ke arah Glen. "Terima kasih, Glen.. ". Ucapnya yang merasa lega di buatnya.Â
"Ini sudah biasa". Glen berjalan mendekatinya. "Apakah kamu baik-baik saja? Kondisimu yang sebelumnya dan juga kondisi yang barusan terjadi?". Glen menanyakannya sekaligus.Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146