"Ya, tentu saja". Mesa menyentuh kepala Sina kembali dan mulai megelusnya.Â
Anehnya, Sina merasa sedikit senang setelah mendengarkan ucapan Mesa sebelumnya, tetapi ia pun mulai merasa sedikit kesal setelah dia menyentuh kepalanya kembali. "Apakah kamu bisa lepaskannya?".
"Ah. Baiklah". Mesa melepaskannya sendiri.Â
"Ehem!". Batuk Bu Lian. "Lalu bagaimana? Ibu akan pergi menuju arah tempat lab kimia dan lalu Mesa?". Ujarnya.Â
"Aku akan pergi ke arah tempat lab fisika, Bu Lian. Dan kalau aku tidak menemukan Mira di sana, aku masih akan tetap menunggu di sana". Ujarnya dengan jelas kepada Bu Lian.Â
"O-Ok Baik--
"Tunggu. Bukankah kamu tadi bilang akan kembali menjadi tahananku lagi?". Sina mengingatkan.
"Ya, tentu saja. Kamu tinggal menghubungiku saja nanti, aku pasti akan kembali dan menjadi milikmu lagi". Mesa mulai menyeringai.
Sina memalingkan wajahnya. "Aku tidak percaya". Meskipun Sina ingin mempercayainya.Â
"Ah, ya benar". Mesa mulai mengambi handphone-nya dari dalam saku celananya "Kita masih belum saling bertukar nomor kontak handphone". Mesa mulai mencari kesempatan.
"Ya, lalu kenapa?".Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146