"Ah….kamu ini. Ingat, kamu sudah kelas tiga SMA. Pelajaran Bapak juga termasuk ke dalam pelajaran--Tidak. Semua mata pelajaran juga penting, Sina. Apa kamu paham?".
"Ya, Pak maaf. Karena sebelumnya aku tertidur di base-- di Ruang Sastra Pak".
"Tertidur? Bagaimana bisa seperti itu?". Ujar Gid yang sedikit heran dan khawatir. "Sina. Apa kamu ingat tadi pagi bapak bilang apa? Kalau kamu benar-benar mempunyai masalah, katakanlah".
Sina pun terdiam sejenak sembari menatap ke arah bawah. "Tidak, Pak. Tidak ada". Balasnya.Â
"Kamu yakin?". Ujar GidÂ
Lalu Sina pun mulai menatap ke arahnya. "Ya, Pak Gid".
Meskipun begitu Gid masih terlihat sedikit khawatir. Tetapi saat itu juga ia merasa untuk tidak ingin membahasnya lagi.Â
"Baiklah, kalau begitu. Lalu, dimana Ben? Apa dia juga sama tertidur denganmu di sana?".Â
"A-Apa maksud Bapak?". Ucap Sina yang terlihat bingung dan gelisah.Â
"Ben. Dia juga tidak masuk hari ini….Dimana dia sekarang?". Tanya Gid yang merasa penasaran.Â
"Ah…. Ya, itu. Dia masih ada di Ruang Sastra, Pak".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146