Tiba-tiba Sina mulai menarik tas Mesa di belakangnya. "Sepertinya aku sudah melakukan kesalahan. Aku berubah pikiran, kamu pun ikut dengan kami. Dan setelah itu aku akan membuktikan kejahatanmu". Ujarnya dengan tegas.Â
"B-Baiklah….. Dengan senang hati". Balas Mesa dengan senang hati.Â
"Ah….ya, Satu pertanyaan lagi". Glen mulai berbicara. "Dimana Mira?". Glen merasa khawatir karena masih belum juga melihatnya sama sekali di lapangan.Â
"Ah, ya benar". Ujar Sina yang lalu menatap ke arah Ben. "D-Dimana Mira sekarang, Ben?".
"M-Mira……Entahlah, mungkin dia sudah berada di dalam kelasnya?". Jawab Ben ganjil.Â
Glen menghela nafasnya. "Kalau begitu aku yang akan menjemputnya ke sana".Â
"Tidak dengan wajahmu". Balas Sina. "Aku saja yang akan ke sana dan kalian pergilah duluan ke basement sekarang". Lalu Sina pun mulai berjalan pergi sembari menarik tas Mesa di belakangnya.Â
"A-Aku pun juga ikut?".Â
"Aku tidak akan membiarkanmu kabur begitu saja".
Glen hanya terdiam. Seperti biasa perempuan itu tidak membiarkanku untuk bicara terlebih dahulu. Pikir Glen mulai kesal.Â
"Glen". Ben mulai berbicara. "Aku lupa untuk menanyakanmu tentang kejadian di pagi hari tadi. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Mira pada saat itu?". Tatapan Ben terlihat getir.Â
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146