Lalu Pak Neur pun mulai berjalan menghampirinya.Â
"Apakah handphone Bapak benar-benar tidak bisa di perbaiki lagi?". Ujar Rudi kepada Pak Neur.Â
"Ya, begitulah Pak".
"Apakah Bapak tidak masalah dengan itu? Sebelumnya saya lihat handphone Bapak itu terlihat mahal...". Pada saat itu Rudi terdiam sejenak menatap ke arah bawah sembari memakai topi bundarnya itu di kepalanya.Â
"Ya. Tidak masalah, Pak. Saya bisa membeli--
"Lalu tentang dokumen-dokumen itu. Apakah Bapak sudah menemukannya?". Ujar Rudi yang terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.Â
Pada saat itu Ema merasa heran apa yang sedang di bicarakan oleh mereka berdua dan juga mulai merasa sedikit khawatir akan sesuatu. Lalu Ema pun mulai menatap ke arah Pak Neur yang pada saat itu sedang terdiam sejenak.Â
"Ya, soal dokumen itu--
"Bagaimana?". Ujar Rudi yang memotong perkataan Pak Neur sembari menatap ke arahnya.Â
"Dokumen-dokumen itu di bawa oleh Pak Mando. Dan itulah masalahnya, saat ini kita tidak bisa menghubunginya". Balas Pak Neur dengan tenang.Â
Pak Mando? Tidak bisa menghubunginya? Pikir Ema merasa khawatir tetapi di saat itu juga ia merasa senang setelah mendengar bahwa dokumen-dokumen itu berada di Pak Mando.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146