Sina pun mulai menendangnya lagi.Â
"Ah, Sakit". Mesa mulai merasakannya dengan polos.Â
"Itu benar-benar tidak sopan, Mesa". Ujar Sina sebagai perempuan.
"H-Hmm…. Kalau tidak salah kamu sedang mencari Mira, benar?". Ujar Bu Lian kepada Sina.Â
"Hm? Ya, benar. Ibu tahu darimana?". Sina mulai merasa heran.Â
"Ben. Sebelumnya dia sudah datang ke dalam kantor sekolah menemui ibu dan menanyakannya".
Sina terdiam sejenak, yang lalu mulai tersenyum merasa bangga kepada Ben. "Sudah ku duga, dia benar-benar bisa dapat di andalkan. Sebelumnya juga aku pun berpikir hal yang sama untuk menemui ibu setelah ini". Ujarnya.Â
"Hm? A-Apa maksud kamu?".
"Hm? Ya…. Tentu saja sebagai kerabatnya, tidak aneh untuk Mira datang menemui ibu di kantor, bukan?".
"Ah… ya. Benar juga". Bu Lian terliat sedikit gelisah bagi Sina.Â
"Jangan bilang… ". Ujar Sina. "Kalau Mira sedang tidak bersama ibu sebelumnya, apa itu benar?".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146