"Hm? Doraemon? Bukankah itu kecurangan?".
Mira pun mulai menatap ke arah Ben yang berada di samping kirinya. "Tentu saja tidak. Doraemon juga termasuk ke dalam animasi jepang, bukan? Maka Doraemon adalah Anime". Balasnya dengan nada yang meyakinkan.Â
"Ah… Soal itu…. Sepertinya kamu benar. Tapi tentu saja aku yang akan menang lagi". Ben menyeringai.Â
"Mmm…… Benarkah...?".
"Anime Slice Of Life bagiku sudah seperti makanan sehari-hari. Dan sepertinya aku tidak perlu untuk menyebutkan semuanya satu per satu". Ucap Ben dengan bangganya.Â
"Baiklah, Kalau begitu. Yang selanjutnya adalah Romance. Aku sudah menonton--
"Oke, cukup. Aku pasti akan kalah denganmu untuk yang satu ini". Balas Ben dengan cepat.Â
Mira mencebil. "Setidaknya biarkanlah aku mengatakannya, Ben". Mira lalu memukul pelan ke arah pundak lengan kanan Ben.Â
"Yah…. Kalau aku membiarkannya. Kamu pasti akan bertingkah dengan angkuh, Mira". Â
"Bukan angkuh. Tapi membuktikan sebuah ambisi kepadamu bahwa aku pun seorang penggemar sejati".Â
Setelah mendengar itu Ben pun mulai tertawa kecil. "Ah… Ya, benar. Ambisi….".
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146