“ya... mama, baru aja ketemu ama papa” balas dina
“ayo... udah jam setengah sepuluh lo....” balas nita
“dina ama dini bobok ya... besok kita main lagi” kali ini bayu memintanya dengan penuh memohon
“tapi besok papa pulangnya jangan malam lagi ya....” balas dina
“iya... dini kangen ama papa. Udah lama kita gak jalan bareng lagi” jawab ini
“iya... sekarang kalian bobo dulu ya... sini papa cium” bayu pun memeluk erat kedua putri kembarnya dan mencium pipinya.
Setelah nita menidurkan dini dan dina, nita langsung berpindah ke kamar tidurnya. Didalam kamar, nampak bayu belum juga beranjak tidur, tengah asik bermain-main dengan track pad di telepon genggamnya.
“pa... maaf kan mama jika selama ini mama banyak kekurangan....” nita pun mencoba mengawali pembicaraan dan menutup kisah kemarin yang kurang baik. Namun sayang, hanya disambut dingin oleh bayu “hmm...”
“pa... seandainya papa mau menikah lagi, mama ikhlas koq. Mama siap menjadi saksinya, mama siap membagi cinta papa dengan wanita lain. Asalkan papa jujur dengan mama”
Gelegar hati bayu mendengar pernyataan dari istrinya, entah itu merupakan kata hatinya atau justru kalimat jebakan untuk mengetahui hubungan bayu dan nindy.
“mama bicara apa sih?”