Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

11 Juni 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“oooo.....”

Lambat laun teman-teman yang tadinya sedang bercegkrama dengan bayu mulai menyingkir, seolah memberi kesempatan untuk mereka berdua mengenang cinta lama. Tak terasa separuh waktu reuni telah dihabiskan berdua, bayu mulai menikmati kenangan lamannya, nindy seperti tak ingin lepas dari bayu. Tanpa disadari, nita dan kedua putri kembarnay menghampiri bayu.

“pa...”

“eh... kenalkan ini istriku, dan anakku”

Nindy menjabat tangan nita dengan dingin, tak terkecuali dini dan dina.

“lucu ya... anak-anak mu” saut nindy ke bayu. Belum sempat bayu menjawab, dini sudah merengek minta pulang. Waktu dua jam di tempat perkumpulan para orang tua bukan waktu yang ideal dan singkat bagi anak-anak.

“pulang pa...” sambil menarik-narik tangan bayu

“iya... ayuk nak...” balas bayu

“kita pamit dulu ya... ini kartu nama ku, kali-kali aja perlu buat urusan bisnis” kata bayu. Hati kecilnya, mungkin saja nurusan  bisnis menjadi nisbis... Bayu, nita dan putri kembarnya mulai berpisah dengan nindy dan mereka mulai menyatu kembali dengan keramaian reuni hari itu... tak lama kemudian batang hidungnya nindy pun sudah tak tampak lagi dari pandangan mata bayu.

Di tengah perjalanan pulang, bayu menyetir mobil bak orang linglung dan melamun

“dari tadi mama perhatiin papa nyetirnya kayak orang bingung. Napa ?” tanya nita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun