“bi... titip rumah ya... kita nanti gak makan di rumah” kata nita kepada bibi, pembantu di rumah keluarga bayu dan nita.
“iya non...” jawab bibi
---------------
Hampir satu jam lebih mereka menghabiskan waktu dalam kemacetan, sebenarnya jarak dari rumah sampai ketempat reuni tidak terlalu jauh, paling-paling jika tidak macet hanya lima belas menit. Inilah realita kehidupan kota megapolitan, Jakarta.
“mama mau turun dulu? Biar papa cari parkir” tanya bayu
“sama-sama aja pa...” balas mama
Dalam perjalanan dari tempat parkir ke dalam ruang pertemuan, hati dan perasaan bayu tampak tak menentu arah, antara senang, gelisah dan penasaran, singkat cerita reuni berjalan dengan meriah. Sanking meriahnya dan serunya bertemu dengan teman lama, sampai-sampai bayu melupakan nita dan kedua putri kembarnya. Nita tak ambil pusing dengan tingkah pola nya bayu, dia pun memakluminya, terkadang jika nita sedang arisan dan reuni dengan teman-temannya juga seperti itu. Beruntung tempat reuni bayu dan teman SMA nya juga menyediakan arena permainan buat anak-anak, sehingga tidak terlalu bosan dan jenuh bagi anak-anak.
“yu... bayu?”
Suaranya sangat familiar sekali di telinga bayu, dengan perlahan-lahan bayu menolehkan kepalanya kebelakang
“ehh... nindy? Nindy ya?” sapa bayu
“masih ingat kamu yu?” balas nindy malu-malu