Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

11 Juni 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“bagaimana kejadiannya pak?” tanya bayu pada polisi bernama boy prasetya

“itu yang sedang kami selidiki oleh petugas kami dilapangan” jawab boy prasetya

Sekitar sepuluh menit berselang, keluarlah beberapa dokter untuk menemui bayu, perwakilan dokter yang menangani nindy pun berbicara dan menjelaskan bahwa kini nindy telah pergi untuk selamanya berserta janin yang dikandungnya. Nindy menderita patah tulang belakang akibat mobil yang dia kemudikan hilang kendali dan masuk kedalam kolong truk gandeng.

---------------

Keesokan harinya bayu mengantar jenasah nindy ke peristirahatan terakhirnya didampingi oleh nita. Bayu nampak begitu kehilangan kekasih gelapnya. Dalam pelukan nita, bayu mencurahkan seluruh emosinya. Tak akan menyangka ia akan kehilangan nindy secepat ini, tepat begitu ia menyudahi hubungan gelapnya selama ini. Sementara itu nita tampak berusaha menerima prilaku sementara bayu, nita yang tabah menerima kenyataan pahit. Sesekali nita menenangkan kesedihan bayu dengan pelukan dan genggaman erat tangannya.

Sepulangnya mereka dari tahlilan pada malam harinya....

“ma... papa sudah baca surat dari mama, papa minta maaf atas kelakuakn papa. Begitupun dnegan nindy, agar dimaafkan semua perbuatannya agar arwahnya tenang di akhirat nanti” bayu diam sejenak sambil mengusap air mata sisa dari kesedihannya, “ketika selesai baca surat mama, papa sudah mengakhiri hubungan papa kemarin dengan nindy. Namun nyatanya Tuhan menjawab lain”.

“pa... mungkin jawaban Tuhan ini yang terbaik untuk kita dan putri kita. Mari kita tutup lembaran lalu, dan memulai dengan lembaran baru” jawab nita

---------------

Di setiap tahun-tahun berikutnya nita selalu memberi kesempatan pada bayu untuk berjiarah ke makam nindy. Sekedar mengirimkan do’a dan menyirami pusaran makamnya.

“pa... apakah nanti jika mama sudah tidak ada lagi, papa akan tetap mengirimi do’a dan menyirami makam dengan menaburkan bunga seperti yang papa lakukan ke mba nindy?” tanya nita pada suaminya, bayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun