Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

11 Juni 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ya... mama, baru aja ketemu ama papa” balas dina

“ayo... udah jam setengah sepuluh lo....” balas nita

“dina ama dini bobok ya... besok kita main lagi” kali ini bayu memintanya dengan penuh memohon

“tapi besok papa pulangnya jangan malam lagi ya....” balas dina

“iya... dini kangen ama papa. Udah lama kita gak jalan bareng lagi” jawab ini

“iya... sekarang kalian bobo dulu ya... sini papa cium” bayu pun memeluk erat kedua putri kembarnya dan mencium pipinya.

Setelah nita menidurkan dini dan dina, nita langsung berpindah ke kamar tidurnya. Didalam kamar, nampak bayu belum juga beranjak tidur, tengah asik bermain-main dengan track pad di telepon genggamnya.

“pa... maaf kan mama jika selama ini mama banyak kekurangan....” nita pun mencoba mengawali pembicaraan dan menutup kisah kemarin yang kurang baik. Namun sayang, hanya disambut dingin oleh bayu “hmm...”

“pa... seandainya papa mau menikah lagi, mama ikhlas koq. Mama siap menjadi saksinya, mama siap membagi cinta papa dengan wanita lain. Asalkan papa jujur dengan mama”

Gelegar hati bayu mendengar pernyataan dari istrinya, entah itu merupakan kata hatinya atau justru kalimat jebakan untuk mengetahui hubungan bayu dan nindy.

“mama bicara apa sih?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun