Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

11 Juni 2012   05:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:07 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Papa yang mama cintai, mama sudah kehabisan air mata untuk bersedih. Mama juga sudah bisa mengobati luka hati. Kini saatnya mama menatap masa depan dengan dengan kebahagiaan papa.

Dulu papa pernah menulis di diary kita, mungkin papa lupa “ketidaksempurnaan kecil yang membuat hubungan kita menjadi sempurna”. Mama baru menyadarinya kini, mungkin kehadiran mba nindy bisa menjadikan keluarga kita sempurna, walaupun harus membagi cinta.

Papa yang mama cintai, masih ingatkah papa dulu pernah menulis di diary kita. Papa ingin sekali menjadi seperti merpati, karena merpati lambang kesetiaan dan keabadian. Merpati yang terbang diangkasa selalu ingat pasangan dan rumahnya, karena merpati tak pernah ingkar janji.

Papa yang mama cintai, jika memang benar adanya, bawalah mba nindy ke rumah. Kenalkan pada mama, dini dan dina

Papa yang mama cintai, pernah pada suatu malam dina berkata. Ma... dina ingin seperti papa, yang menjadi panutan banyak orang

Dari mama yang mencintai papa

Gelegar hati bayu membaca surat dari nita, istrinya. Mata yang sebelumnya kering, kini telah berubah bak mata air gurun di siang hari. Bayu tak pernah menyangka istrinya ternyata jauh lebih bijaksana dan lebih memberikan panutan bagi kedua putrinya ketimbang dirinya. Direbahkannya badan bayu di kursi kulit, sesekali bayu menolehkan ke foto keluarga yang terletak disudut meja kerjanya.

Buru-buru bayu mengambil telpon genggamnya yang berdering,

“halo, ndy...”

“aku lima menit lagi sampe di lobby, kamu turun ya....” sapa nindy dari balik teleponnya.

“ok”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun