“udah mas... jangan dibahas lagi. Aku memang pernah melakukan kesalahan terbodoh dalam hidupku. Makanya aku sekarang gak mau ngelakuin kesalahan serupa. Walaupun aku harus berbagi cinta dengan nita”
“iya sayang... tidur dulu, besok pesawat kita pagi. Sesampainya di jakarta aku akan bicara dengan nita”
Malam pun kian larut, nindy telah terlelap dalam balutan lengan bayu, sementara bayu masih terjaga dalam tidurnya, sembari memikirkan kata apa yang akan dia ucapkan kepada nita setibanya esok di jakarta.
---------------
Pesawat yang ditumpangi bayu dan nindy telah mendarat di bandara soekarno-hatta. Mereka pun berpisah didalam bandara kedatangan. Bayu yang di jemput oleh supir pribadinya langsung menuju pulang ke rumah. Sementara nindy telah menghilang diantara keramaian penumpang yang baru saja tiba.
Setibanya di rumah, bayu di sambut hangat oleh kedua putri kembarnya, buah tangan pun telah berpindah ke dini dan dina tak terkecuali nita, agar tidak timbul kecurigaan.
“papa mau makan siang?”
“nanti aja ma... papa mau mandi dulu” jawab bayu singkat, seraya ingin menyudahi pembicaraan.
“gimana pa meetingnya di singapore?”
“lancar ma... papa mandi dulu ya. Masih capek”
Tak ada kecurigaan yang tampak di wajah nita. Walaupun sebenarnya nita telah menyadari perubahan sikap dan sifat sejak tiga bulan belakangan ini. Namun, nita berusaha untuk tetap percaya pada suaminya.