Hidup tidak lagi terpisah dari kesatuan mekanis. Perbedaan fungsi yang diurai dan ditata dalam jalinan relasi yang saling mengisi dan saling menopang, yang kemungkinan-kemungkinan terjadi suatu persyaratan tatanan wujud agar manusia memiliki seluruh kekuatan pembaruan diri.
Dalam jalan yang berbeda, tubuh yang hidup perlu menantang bahaya. Dalam kekuatan tubuh, manusia menerima pengakuan karena sudut pandang intelektual tentang tubuh.
Kehidupan yang berbahaya berarti kehidupan bagi tubuh yang melipatgandakan bahaya lain.
Mungkin tubuh lebih sederhana, bahwa seseorang mengetahui dan tidak, lapar dan kenyang, dan sejenisnya bisa merangsang jika diselingi bahaya-bahaya untuk mengakhiri penggambaran takdir kehidupan.
Obyek pengetahuan mengenai seluk-beluk pemenuhan kebutuhan manusia, dari sekedar mempertahankan hidup ke permainan berbahaya melalui tubuh.
Bisa saja demi alasan perjuangan untuk eksistensi, manusia tumbuh dengan kekayaan.
Dalam putaran masa mengubah diri mereka pada bentuk ketidakpuasan terhadap materi, yang menjaminkan lebih besar atau lebih bernilai dibandingkan dengan kehidupan itu sendiri.
Sedangkan, gambaran masa depan, yang digembar-gemborkan sebisa mungkin dibayangkan bagaimana wujudnya, jika dihubungkan sisi mimpi dan harapan, melalui tubuh dalam penampakannya.
Demi matahari, tubuh bergerak untuk berlipat-ganda dalam bekerja dan ada hari bagi mereka menyisakan untuk berjeda.
Secara klasik, kehadiran tubuh merupakan titik tolak kuasa, yang sulit dipungkiri untuk tidak menyentuhnya pada tanah, iklim, olah raga, kosmetik, busana, dan diet.
Tubuh adalah jejak-jejak menuju pembentukan mekanisme keteraturan. Tubuh adalah kenampakan dan kelenyapan arus di bawah permukaan.