Hal itu, tubuh belum merupakan jejak-jejak baru. Dari hasil penggabungan analisis tentang reproduksi yang tidak tuntas dengan suara perih menjadi rantai ketidakhadiran tanda dan topeng kelahiran, kesuburan dan mulut.
Tubuh dipahami pertama kali saat menunjukkan tanda berlawanan dari suara perih, yang tidak direduksi oleh hidung, karena berbeda fungsi dan tidak masuk akal, yang membuat bahasa ditarik kembali pada sesuatu yang bukan berasal dari mulut atau indera pengecap.
Lebih dari itu, hidung, mulut atau lidah dan fungsi organiknya tidak dapat dihubungkan dengan kehadiran tubuh yang melebihi organ-organ gramatikal pernyataan tentang spesies.
Dalam batas-batas relasi, tanda pengulangan menyerupai tanda lain, saat kemiripan berbeda dengan proses penggabungan.
Sebagai suatu pembentukan mekanisme dan tanda, 'suara perih' bukanlah status aktual dari eksistensi manusia, melainkan kekuatan mimpi dan harapan akan menampakkan diri dalam keadaan terjaga. Dalam relasi bolak-balik, tubuh, suara perih dan suara-suara lainnya yang sama dan berbeda merupakan 'strategi' atau tanda yang sebagian terjadi dalam kehidupan.
Suara yang pasti dan tersembunyi menuju suatu obyek pada sebuah tanda atau kata-kata seru. Jadi, ada sesuatu yang tidak lucu. Manusia berada antara akar kata dan kosa kata baru dengan setiap organ pengucapan melalui tubuh.
Perluasan tanda alami dari tubuh paling unik menciptakan jejak-jejak dan bekas adalah tidak lain sebatang hidung dan rasa lapar atau perut.
Mereka melebihi struktur organ pencernaan yang melepaskan beban menumpuk di bagian dalam organ.
Perhatian kita pada mulut atau lidah untuk menyebutkan kata-kata atau berbicara ditutupi celahnya oleh hidung sebagai pendukung utama fungsi penciuman, bukan fungsi secara relatif dari pernafasan, sekalipun ia bagian darinya.
Suatu struktur organik dari sebuah hidung merupakan unit fungsional paling penting untuk mencium, dimana indera penciuman tidak untuk memilah tanda dan jenis yang tersimpan dalam ingatan.
Tetapi, asosiasinya tetap dalam pikiran. Jenis aroma dibedakan menurut pikiran melalui indera penciuman sebagai tubuh.Â