Tanda kualitas dimiripi oleh seseorang sesuai taraf simbolik dengan relasi kemiripan: putih dan adil, hitam dan serakah.
Tidak ada permainan artikulasi bahasa dan representasi gambar spesies dari keseluruhan spesies yang diketahui.
Sebaliknya, relasi kemiripan dirinya tidak dipisahkan dengan tanda, dari tanda verbal digabungkan dan dikarakterisasi melalui tubuh yang menandakan spesies manusia. Dia dimungkinkan ada, nyata, dan menyebar melalui pembentukan aqdiskursus.
Sehingga kata-kata apapun jenis dan artikulasinya menuju nama yang bukan sekedar nama spesies manusia.
Ada satu persamaan tanpa permainan artikulasi bahasa antara energi hasrat dan mode wujud adalah tatanan mekanis dalam bentuk yang paling sederhana. Sebuah mode kehidupan yang tidak direduksi, kecuali nama yang distel oleh subyek, kata kerja dan predikat menjadi kata-kata baru.
Setiap tambahan celah nama untuk menghindari nama lain yang kosong dari makna akan ditutupi oleh konstruksi mekanis melalui jalinan relasi bolak-balik antara tubuh dan kekuatan dari energi yang tersembunyi.
Saat seseorang 'bereproduksi' dan 'berhura-hura', itu karena manusia sedang menyempurnakan pemikirannya tentang nafsu dan keingintahuan dengan cara yang berbeda; dari bahasa yang juga menyempurnakan dirinya sendiri melalui mekanisme tubuh, yang terjalin relasi bolak-balik antara kata-kata dan kesenangan melebihi nama individual.
Secara tidak pelan-pelan, dia bersama namanya dihubungkan dengan tubuh akan keluar dari tempatnya semula akibat kata berubah menjadi kata yang lain dengan jenisnya berbeda-beda.
Pada jalur tertentu, bahasa dan susunan logisnya dinamai tubuh, ia bukanlah suata kata yang diterima secara ulang-ulang.
Seluruh benda yang disusun melalui relasi organik hanyalah tanda yang tertuju pada tubuh manusia.
Dalam keadaan apapun, tubuh menunjukkan keterlibatan tanda yang dimainkan oleh sebatang hidung begitu jelas fungsi organiknya untuk mencium aroma yang mencurigakan, dibandingkan hanya sepasang mata berkedip-kedip, pikiran, dan lamunan kosong.