Â
Pustaka yang dimaksud dalam tulisan ini dan menjadi sumber yaitu buku, artikel, jurnal dan laporan penelitian atau laporan evaluasi. Selain penggu-naan sumber-sumber pustaka tersebut, penulis juga menggunakan teknik observasi atau pengamatan. Namun, pengamatan di sini tidak diartikan sebagai proses pengamatan lapangan. Tetapi pengamatan pribadi atas praktek dan pemberitaan penyelenggaraan desentralisasi (refleksi).
Â
Karena tulisan ini merupakan tulisan kualitatif dan metode pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka. Ditambah dengan pengamatan atau lebih tepatnya refleksi atas penyelenggaraan desentralisasi dan pe-merintahan di daerah. Maka analisis data atas tulisan ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif.
Â
Data-data yang didapat itu dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran serta penjelasan terkait data tersebut (reduksi data). Analisis ini cenderung menggunakan analisis strukturalisme, bahwa perbaikan dan perubahan itu dapat dilakukan dengan cara-cara restrukturisasi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Selain itu juga menggunakan teknik penarikan simpulan serta verifikasi data.
Â
BAB IV: PEMBAHASAN
A. Â Basis Asimetris
Â
Untuk menentukan suatu daerah asimetri atau tidak dengan daerah lain yang kemudian ditentukan sebagai daerah yang diterapkan kebijakan desentralisasi asimetris. Tentu terdapat beberapa hal dasar yang membuat daerah itu asimetri dengan yang lain. Sehingga, masyarakat dapat dengan mudah membedakan daerah yang asimetri tersebut dengan daerah lain.